Tayang di Disney+, Inside Out 2 Bikin Rekor Lagi

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film animasi Inside Out 2.
Inside Out 2. Dok. Pixar
Jakarta - Performa gemilang Inside Out 2 terus bertambah. Mereka bahkan mencetak lebih banyak rekor setelah debut streamingnya di Disney+.

Sekuel Pixar tersebut meraup lebih dari $1,6 miliar atau sekitar Rp 24,2 triliun di seluruh dunia dan telah mencetak rekor box office, termasuk menjadi film terlaris tahun 2024 dan menjadi film animasi terlaris sepanjang masa.

Inside Out 2 kemudian berhasil melampaui kedua pencapaian ini dengan menjadi film terlaris kedelapan sepanjang masa karena melampaui Jurassic World dan Lion King.

Berdasarkan data terbaru dari Disney, Inside Out 2 menerima 30,5 juta penayangan dalam lima hari pertamanya di Disney+. Ini adalah pemutaran perdana terbaik untuk semua film yang dirilis di Disney+ pada 2024 dan untuk semua debut film teater di Disney+ sejak Encanto hadir di platform streaming pada bulan Desember 2021.

Ini juga merupakan pemutaran perdana film terbaik sepanjang masa di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Kesuksesan Inside Out 2 juga telah membantu Inside Out yang asli di Disney+, dengan film pertama yang mengumpulkan lebih dari 121 juta penayangan sejak trailer teaser sekuelnya pertama kali dirilis.

Sebelumnya diungkapkan jika ada pertaruhan besar pada Inside Out 2, dilansir dari IGN disebutkan jika sekuel tersebut memiliki tanggung jawab berat karena jadi salah satu proyek animasi yang paling dicintai banyak orang dan dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan bagi studio tersebut.

"Kami diberitahu bahwa sangat jarang menemukan seseorang yang bekerja di Pixar dalam beberapa tahun terakhir namun tidak berkontribusi pada Inside Out 2," ungkap salah seorang sumber. Ia pun menunjukkan bahwa kredit untuk Inside Out 2 lebih panjang daripada film Pixar lainnya, mengingat banyaknya pekerja studio yang ditarik ke dalam proyek itu.

Mereka juga percaya jika Pixar akan tenggelam dan menghilang jika Inside Out 2 gagal di pasaran. Bahkan kala itu para pegawai menyebutnya sebagai situasi hidup-mati kantor mereka.

"Itulah tekanan yang dirasakan semua orang," kata salah satu sumber.

"Kami membutuhkan film ini untuk sukses karena kami tidak akan memiliki kantor (jika gagal). Dan itulah tekanan yang dirasakan semua orang sepanjang waktu. Sepanjang waktu. Bahkan sekarang, saya pikir orang-orang sudah pergi (dipecat), (saya) masih merasakan tekanan seperti, 'Ya Tuhan, kita berhasil. Kami berhasil."


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO