.webp)
Duh, Kritikus Sebut The Crow Busuk Banget
Siapa sangka jika ternyata tebakan para netizen benar, film itu memang seburuk itu. Dalam debut box office The Crow hanya mampu mencetak skor Tomatometer 6% di Rotten Tomatoes (saat artikel ini ditulis).
Meskipun masih ada waktu untuk mengubahnya - sebelum ulasan ke-16 dirilis, film tersebut berada di skor 0% - ulasan pertama cukup bulat dalam pendapat mereka bahwa The Crow ditakdirkan untuk tetap membumi.
David Rooney dari The Hollywood Reporter memimpin gelombang ulasan negatif, menyebut film tersebut sebagai "pesta suram yang lamban dan terlalu serius."
Ini diikuti oleh Benjamin Lee dari The Guardian, yang melangkah lebih jauh dengan mencatat bahwa film tersebut "adalah bencana total yang tidak masuk akal, alurnya tidak koheren dan dibuat dengan ceroboh, ditakdirkan untuk bergabung dengan catatan pembuatan ulang terburuk dan paling tidak berguna yang pernah dibuat."
Setiap film memiliki penggemarnya sendiri, bahkan yang sangat buruk sekalipun, tetapi The Crow tampaknya tidak dapat memuaskan siapa pun, termasuk mereka yang tidak memiliki ketertarikan apa pun dengan film Brandon Lee tahun 1994 itu.
Bagaimana film itu bersaing di box office minggu ini melawan Alien: Romulus, It Ends With Us, dan Deadpool & Wolverine akan menunjukkan seberapa besar penonton yang berselera dengan gaya bercerita Rupert Sanders.
Diangkat dari komik 1989 yang dibuat oleh James O'Barr, kisah The Crow berkisar pada seorang pemuda bernama Eric, yang dipaksa menyaksikan tunangannya, Shelly, dibunuh oleh sekelompok preman jalanan setelah mobil mereka mogok.
Eric kemudian tertembak dan kemudian meninggal di rumah sakit. Namun, ia segera dibangkitkan oleh seekor gagak misterius dan berusaha membalas dendam pada para pembunuh, menguntit dan membunuh mereka sambil menghadapi kematian Shelly.
(ass/dar)
