Kisah Sedih Ryan Reynolds yang Kerap Ngelawak

Namun bagaimana dengan kepribadian asli dari pria kelahiran 23 Oktober 1976 itu? Anak bungsu dari empat bersaudara itu ternyata kerap mengalami masa sulit kala beranjak remaja.
Hal ini diungkapkannya dalam wawancara bersama WSJ pada 2019.
Baca juga: Janji Ryan Reynolds ke Gambit |
"Anda bertahan hidup dengan akal sehat, begitulah cara Anda melakukannya, Anda tidak bisa bertahan hidup dengan tangan kosong," kenang sang aktor.
"Saya pikir di rumah mana pun sulit menjadi anak keempat. Itulah anak yang selalu mengawasi dan belajar, berbeda dengan anak tertua yang selalu merintis," lanjutnya.
Lahir di keluarga polisi, ia pun sama sekali tak menyangka akan berkarier di dunia hiburan. Menjadi polisi seperti kedua kakaknya bukanlah opsi tapi satu-satunya jalan yang dilihatnya kala itu.
Tak pernah terlintas sama sekali bahwa ia memiliki bakat berbeda dengan saudara-saudaranya, khususnya di ranah akting.
![]() |
"Akting adalah cara untuk keluar dari rumah. Itu bukan seperti gairah saya saat masih kecil. Itu adalah sesuatu yang sudah saya lakukan di rumah, Anda tahu, untuk bertahan hidup," kenangnya.
"Saya menyadari saat saya masih kecil, membuat orang tertawa adalah mekanisme pertahanan diri yang hebat. Itu benar-benar membantu saya untuk menjalani kehidupan di rumah bersama kakak laki-laki dan ayah saya," tambahnya.
Lelucon ternyata jadi obat sekaligus cara untuknya bisa melewati momen-momen canggung dan berat. Sebagaimana yang pernah diungkapkannya dalam wawancara bersama CBS Sunday Mornings pada 2022.
Ia mengaku sudah bergelut dengan anxiety atau kecemasan sejak usia kanak-kanak.
"Saya benar-benar mengalami kecemasan sepanjang hidup saya. Dan Anda tahu, saya merasa seperti memiliki dua bagian dari kepribadian saya, yang satu mengambil alih ketika itu terjadi."
Baca juga: I Am Legend 2 Beda Banget! |
"Dulu, saat saya tampil di Letterman, saya merasa gugup. Namun, saya ingat saya berdiri di belakang panggung sebelum tirai dibuka, dan saya berpikir, 'Saya akan mati. Saya benar-benar akan mati di sini,'" ungkap sang aktor.
"Namun begitu tirai itu terbuka - dan ini juga sering terjadi dalam pekerjaan saya - rasanya seperti ada orang kecil yang mengambil alih. Dan dia berkata, 'Saya bisa melakukannya. Anda hebat.' Saya merasa, seperti, detak jantung saya menurun, dan napas saya tenang, dan saya keluar begitu saja dan menjadi orang yang berbeda. Dan saya meninggalkan wawancara itu dengan berkata, 'Ya Tuhan, saya ingin sekali menjadi orang itu!'" pungkasnya.
(ass/tia)