Satu Jokes yang Gak Boleh Dibawakan Deadpool & Wolverine

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan Deadpool & Wolverine.
Cuplikan adegan di film Deadpool & Wolverine. Dok. Marvel Studios
Jakarta - Ryan Reynolds menunjukkan bakatnya dengan menjadi superhero paling cerewet di seluruh semesta dalam Deadpool & Wolverine. Entah berapa ribu kata yang diucapkan sang aktor selama film berdurasi 128 menit tersebut.

Tak jarang juga beberapa pihak terkena semprotannya yang dibalut dalam jokes. Mulai dari perceraian Hugh Jackman, Presiden Marvel Kevin Feige, Bennifer (namun merujuk pada Ben Affleck dan Jennifer Garner), Fox yang pelit hingga carut-marut Marvel dengan konsep multiversenya.

Namun ternyata ada satu jokes yang tak boleh dibahas oleh mereka di dalam film ber-rating dewasa itu. Apakah itu?

"Aturan umumnya adalah jangan pernah mengejek terlalu keras dan hanya membuat marah orang-orang yang mampu melakukannya," kata Shawn Levy dalam wawancaranya bersama Entertainment Weekly.

"Tentu saja, ketika berbicara tentang Hugh secara meta, Hugh selalu menjadi orang pertama yang tertawa terbahak-bahak. Hanya ada satu baris di seluruh film yang diminta untuk kami ubah. Kami telah membuat perjanjian, Ryan dan saya, akan celaka jika mengatakan itu, tapi menurutku itu digantikan dengan dialog yang sama kotornya tentang Pinokio yang mendorong wajahnya ke pantat Deadpool dan mulai berbohong seperti orang gila hingga, 'Bisakah kita membersihkannya?' Itulah Ryan Reynolds sesungguhnya, sangat berani," tambahnya.

Shawn Levy turut terlibat dalam mengerjakan naskahnya bersama Ryan Reynolds serta penulis film Deadpool sebelumnya Rhett Reese dan Paul Wernick, dan penulis buku komik Zeb Wells.

Dia menekankan bagaimana Disney dan Feige memberi mereka 'otonomi kreatif' dalam menghadirkan cita rasa unik Deadpool ke perusahaan besar di industri hiburan yang biasanya ramah keluarga.

Cuplikan adegan dalam film Deadpool & Wolverine.Cuplikan adegan dalam film Deadpool & Wolverine. Foto: Dok. Marvel Studios

"Saya benar-benar ingin menggarisbawahi hal itu karena, sebagai penggemar MCU, saya ingat pernah mendengar rumor tentang seberapa besar kendali yang didapat sutradara di Marvel," ujar sang sutradara.

"Mereka menghasilkan begitu banyak film hits. Apa keajaiban mereka di dalam pabrik pembuatan mitos itu? Saya tidak tahu semua itu, dan saya mungkin masuk dengan sedikit ketakutan, tapi film ini - sejauh ini merupakan film terbesar yang pernah saya lihat, yang pernah saya buat - ini mungkin merupakan kebebasan kreatif paling luas yang pernah saya miliki," tegasnya.

Hal ini pun berimbas positif untuk Disney karena mereka menambahkan pundi-pundi pemasukan perusahaan tersebut. Deadpool & Wolverine sendiri sudah meraup pendapatan secara global sebesar $ 824 juta atau sekitar Rp 13,3 triliun. Jumlah ini pun sudah melampaui kedua film Deadpool lainnya di mana pada 2016 mereka mendapatkan $ 783 juta dan 2018 mereka mengumpulkan $ 786 juta.

Posisi Deadpool & Wolverine pun kini telah bertengger di urutan kedua film terlaris di tahun ini, di bawah Inside Out 2 yang juga mencetak rekor mengagumkan. Mereka juga berpotensi untuk mengalahkan dua film ber-rating dewasa lainnya yakni Joker ($ 1,07 miliar) dan Oppenheimer ($ 975 juta) di jajaran film terlaris.

Dilaporkan dari Variety jika Disney menjadi studio pertama pada 2024 yang melampaui $3 miliar atau sekitar 48,6 triliun dalam penjualan tiket di seluruh dunia. Mereka berhasil mencapai tonggak sejarah tersebut dengan hanya empat film saja, termasuk Deadpool & Wolverine, Inside Out 2 ($ 1,55 miliar), Kingdom of the Planet of the Apes ($ 397 juta) dan The First Omen ($ 53 juta).


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO