5 Film Horor Terbaik Versi American Film Institute

Asep Syaifullah
|
detikPop
Cuplikan adegan dalam film Psycho (1960).
Cuplikan adegan dalam film Psycho. Dok. Paramount Pictures
Jakarta - Horor masih menjadi genre yang cukup ramai saat ini. Hampir setiap pekannya selalu hadir film-film horor dengan beragam judul dan juga tipe di bioskop.

Ada yang menjual kisah seram dari makhluk halus atau sosok psikopat yang suka sekali bermain dengan darah. Namun jika kita berkaca ke pusatnya industri hiburan yakni Hollywood, maka ada 7 film horor terbaik sepanjang masa menurut American Film Institute selama 50 tahun belakangan ini. Apa saja?

The Night of the Hunter

Cuplikan adegan dalam film The NIght of the Hunter.Cuplikan adegan dalam film The NIght of the Hunter. Foto: Dok. MGM Studios

Disutradarai oleh Charles Laughton, film ini berkisah tentang pembunuh berantai yang juga seorang misogini bernama Harry Powell. Ia merupakan pemuka agama yang memiliki kelakuan nyeleneh.

Film ini dibuat dari kisah nyata di mana Harry dihukum mati dengan digantung pada 1932 setelah membunuh dua janda dan tiga anak-anak di Clarksburg, West Virginia. Awalnya film ini menuai banyak pertentangan publik, namun seiring berjalannya waktu The Night of the Hunter malah dijadikan salah satu film terbaik oleh majalah film Perancis, Chaiers du Cinema pada 2008.

Alien

Cuplikan di dalam film Alien.Cuplikan di dalam film Alien. Foto: Dok. Paramount

Hingga saat ini alien menjadi komoditas cukup menarik di film. Ridley Scott pun mengawalinya dengan membuat Alien (1979) dan menjadi salah satu film sci-fi terbaik yang tentunya menebar teror. Ditangan sutradara asal Inggris itu, alien menjadi salah satu karakter paling ikonik dan menginspirasi lahirnya sejumlah film-film horor dan fiksi hingga sekarang.

Alien sendiri ditulis oleh O'Bannon dan Ronald Shusett yang menceritakan soal makhluk aneh yang masuk ke dalam pesawat luar angkasa dan menebarkan teror hingga membunuh mereka.

Apa yang benar-benar membedakan Alien dari fiksi ilmiah sebelumnya adalah kombinasi terampil di mana film kelas B dengan estetika prestise. Faktanya, sebelum Ridley Scott ditunjuk sebagai sutradara, proyek tersebut hampir jatuh ke tangan sutradara ikonik film B yakni Roger Corman.

Alien, seperti yang dikatakan Gene Siskel, adalah film rumah berhantu di luar angkasa, dan itulah yang membuat film tersebut begitu menyenangkan dan mempesona, bahkan setelah 45 tahun.

The Silence of the Lambs

Cuplikan adegan dalam film The Silence of The Lambs (1991).Cuplikan adegan dalam film The Silence of The Lambs (1991). Foto: Dok. MGM Studios

Jonathan Demme menceritakan kisah bagaimana pria terpelajar menjadi sosok monster berdarah dingin yang hobi menghabisi orang-orang dengan nama Hannibal Lecter (Anthony Hopkins). Saat ia mendekam di penjara, ada sebuah kasus yang belum terpecahkan oleh polisi dan membuat detektif muda, Clarice (Jodie Foster) menginterogasinya untuk mengetahui motif dari kasus pembunuhan baru yang dilakukan Buffalo Bill (Ted Levine).

Berbeda dengan film seperti Psycho, yang harus menarik perhatian penonton sebelum mendapatkan status "klasik", The Silence of the Lambs langsung mendapat pengakuan dari para kritikus dan penonton.

Pada perilisannya, film tersebut memenangkan setiap kategori bergengsi di Academy Awards seperti Best Picture. Hingga hari ini, film tersebut masih menjadi satu dari hanya tiga film yang berhasil melakukannya.

Itu adalah horor prestise pada masanya, "diangkat" ke genre thriller oleh para kritikus untuk menunjukkan keunggulannya. Tapi jangan salah, film ini benar-benar horor; ini adalah prosedur polisi yang dipenuhi suasana gotik, teror psikologis, dan adegan berdarah yang menyayat hati. The Silence of the Lambs mengubah pembunuh berantai dari orang gila yang mengoceh menjadi monster yang dingin dan penuh perhitungan.

The Exorcist

Cuplikan adegan Ellen Burstyn dalam film The Exorcist (1973).Cuplikan adegan Ellen Burstyn dalam film The Exorcist (1973). Foto: Dok. Ist

Jika kita menyaksikan adegan orang kesurupan dalam film, maka ada satu judul yang terpikirkan sebagai sumber inspirasinya yakni The Exorcist. Film yang dirilis William Friedkin pada 1973 itu masih menjadi sumber inspirasi untuk banyak sekali film horor dan adegan teror yang dihadirkannya pun masih ampuh hingga saat ini.

Berkisah tentang Regan, gadis berusia 12 tahun yang memiliki kelakuan aneh dan tak bisa dijelaskan secara medis. Hal ini membuat orangtuanya memanggil pendeta untuk mengobatinya dengan exorcism. Namun iblis yang merasukinya cukup kuat sehingga merenggut nyawa mereka.

The Exorcist mungkin tidak membuat Anda takut di zaman sekarang ini, namun sulit untuk tidak mengapresiasi segala sesuatu yang dilakukan film tersebut dan dampaknya.

Lebih jauh lagi, The Exorcist merupakan bukti pengaruh film terhadap kesadaran publik. Sebagai praktiknya, eksorsisme sudah mulai berkurang sebelum film William Friedkin ditayangkan perdana pada 1973, namun Gereja Katolik menerima banyak permintaan eksorsisme dari masyarakat yang ingin menyalahkan penyakit mental dan sosial pada setan abstrak seperti Pazuzu.

Gereja pun merasa senang atas pencucian reputasi yang diberikan film tersebut, meskipun mereka tidak mengetahuinya pada saat itu.

Psycho

Cuplikan adegan dalam film Psycho (1960).Cuplikan adegan dalam film Psycho (1960). Foto: Dok. Paramount Pictures

Tak heran jika Psycho berada di posisi nomor satu dalam daftar AFI. Berdasarkan novel berjudul sama karya Robert Bloch, mimpi buruk psikologis ini masih meresahkan meski telah sudah 60 tahun yang lalu mereka ditayangkan.

Film ini berkisah tentang seorang penipu wanita yang bertemu dengan pria pemalu yang merupakan pemilik motel. Namun pertemuan ini berakhir dengan hilangnya dia secara misterius, seorang penyelidik swasta, pacarnya, dan saudara perempuannya, semuanya berusaha mencari tahu apa yang terjadi padanya.

Psycho mewakili perubahan besar tidak hanya dalam gaya Alfred Hitchcock tetapi juga dalam genre horor secara keseluruhan. Film ini melahirkan banyak teknik dan ide yang masih kita lihat dalam film bergenre hingga saat ini.

Sebelum Psycho, filmografi Hitchcock lebih condong ke thriller dan ketegangan, bukan horor yang mengerikan dan luar biasa. Demikian pula film horor pada umumnya sangat berbeda pada tahun-tahun sebelum Psycho.

Film monster telah berkuasa selama beberapa dekade, tetapi Psycho mengubah keadaan dengan menjadikan monster itu sebagai "manusia" dan bukan makhluk yang mengenakan pakaian karet. Norman Bates membentuk pola dasar pembunuh berantai, mengintai mangsanya dan menerkam pada saat yang tepat. Tanpa Norman dan masalah ibunya yang terkenal, penggemar horor tidak akan memiliki penjahat horor favorit mereka seperti Jason Voorhees dan Freddy Krueger.


(ass/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO