Tatjana Saphira Awalnya Gak Mau Main Film Horor Lagi, Akhirnya Berubah Haluan

"Aku ditanya mau gak syuting horor lagi? Aku bilang gak karena syutingnya capek," aku Tatjana Saphira ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, kemarin.
Namun, akhirnya Tatjana berubah haluan karena pertimbangan lain. Selain mengenal Girry Pratama yang menjadi produser film ini, Tatjana juga kepincut dengan ceritanya.
"Ini diangkat dari kisah nyata dan aku baca ceritanya itu menarik dan dikemas dengan sangat baik, script-nya juga enak banget dibaca. Ini kan mengangkat cerita berhubungan erat dengan masyarakat di Pulo Majeti, ketika Pulo Majeti dan itu cagar budaya di Indonesia, ini kesempatan yang sangat menarik dan menunjukkan sisi kebudayaan dari Pulo Majeti," kata Tatjana Saphira.
Pulo Majeti berada di Kampung Siluman, Banjar, Jawa Barart. Tempat ini memang dikeramatkan dan menjadi salah satu cagar budaya yang banyak didatangi orang untuk berziarah.
Bintang film berusia 27 tahun itu juga tertarik dengan bahasa Sunda yang menjadi pengantar dalam film ini. Tatjana Saphira berharap hal ini bisa memberikan warna baru untuk film horor di Indonesia.
Belajar bahasa Sunda juga menjadi tantangan untuk perempuan bernama lengkap Tatjana Saphira Hartmann itu.
"Lieur pisan euy belajar bahasa Sunda, agak syok terima script semua pakai bahasa Indonesia dan kita ketemu reading dan saat itu aku dijebak dengan pengumuman bahwa film ini bahasa pengantar full Sunda," ungkapnya.
"Untungnya ada acting coach-nya, dari awal reading sangat sabar dan suportif ngajarin kita yang gak ngerti bahasa Sunda. Mudah-mudahan usaha belajar bahasa Sunda gak sia-sia ya," ucap Tatjana Saphira.
Tatjana Saphira di sini berperan sebagai Alia. Alia merupakan anak dari Pulo Majeti yang dilarung ke laut demu bebas dari kontrak gaib di kampungnya.
Alia dibesarkan oleh seorang nelayan yang menemukannya. Namun, setelah besar Alia kembali ke Pulo Majeti untuk mencari keluarga aslinya.
Selain Tatjana Saphira, film ini bakal dibintangi oleh Justin Adiwinata sebagai Tony, dan Baskara Mahendra sebagai Deden.
Film yang disutradarai oleh Jose Poernomo dan diproduseri oleh Girry Pratama ini bakal mulai syuting pada 1 sampai 27 Juli 2024. Ada juga Yuliandre Darwis, Zarof Ricar, dan Agung Winarno sebagai eksekutif produser untuk penggarapan film ini.
(pus/wes)