Preity Zinta Ngamuk Putrinya Difoto dan Dicium Orang

"2 kejadian pada minggu ini telah membuatku sedikit terguncang," tulisnya.
Pada kejadian pertama, ada seorang wanita yang memotret putri kecilnya dan menciumnya tanpa izin kepadanya ataupun bertanya.
Baca juga: Islamophobia di Balik Layar Bollywood |
Ia memilih untuk tak merespons dengan buruk karena khawatir masalah itu menjadi semakin panjang. Apalagi dengan statusnya sebagai selebritas.
"Ada wanita yang memotret putriku, Gia. Kami padahal sudah memintanya pergi, tapi ia justru mengabaikan dan memeluk Gia lalu mencium dekat bibirnya kemudian pergi setelah memuji betapa imutnya Gia," kenangnya.
"Wanita ini tinggal di perumahan elit dan aku bersama putriku sering main di tamannya. Jika saja aku bukan selebriti mungkin aku akan emosi menanggapinya tapi aku berusaha tenang karena tak ingin ada masalah dengannya," tambahnya.
Kejadian selanjutnya melibatkan paparazi dan seorang pria di kursi roda. Preity Zinta merasa dipermalukan hari itu gegara amukan sang pria yang dianggap lucu oleh beberapa orang di sana dan direkam.
Aktris berusia 48 tahun itu mengatakan ada seorang pria dengan kursi roda yang selalu meminta-minta uang padanya. Ia pun kerap memberikan uang, sayangnya pada hari itu ia sama sekali tak membawa uang tunai.
Seorang wanita di dekatnya pun mencoba untuk memberikan uang dari dompetnya. Namun pria itu malah melemparkannya dan berteriak jika itu tak cukup.
"Ia pun mengikuti kami dan menjadi lebih agresif. Seorang fotografer menganggap kejadian ini lucu dan daripada membantu ia justru malah merekamnya dan tertawa," paparnya.
"Tak ada yang memberitahukannya (pria di kursi roda) untuk tak mengikuti kami ke mobil atau berhenti mengganggu kami. Jika di sana terjadi insiden mereka pasti menyalahkanku. Statusku sebagai selebriti justru malah membuatku bertanya-tanya. Kurasa orang-orang harusnya sadar jika pertama-tama aku adalah manusia, lalu seorang ibu dan juga selebriti," pungkasnya.
Ia pun mengingatkan pada masyarakat maupun pihak-pihak di dalam kisah yang diceritakannya agar lebih menghargai orang lain terlepas dari statusnya. Dan berlaku ramah sewajarnya tanpa membeda-bedakan apakah orang itu public figure atau tidak.
(ass/mau)