George Lucas Sebut Penggunaan AI di Film Tak Terhindarkan

Ia justru lebih memilih meng-casting bintang muda yakni Anya Taylor-Joy untuk peran tersebut. Pilihannya pun terbukti berhasil dengan beragam pujian pada aksi bintang berusia 28 tahun itu di film action tersebut.
Namun ada pula yang merasa jika teknologi AI sangat diperlukan dan akan jadi elemen di sebuah film, ia adalah George Lucas, kreator dari waralaba Star Wars. Pria yang terkenal dengan special effect-nya itu merasa jika AI tak akan bisa dihindari oleh para sineas.
Hal ini diungkapkannya dalam wawancara bersama Brut FR dalam ajang Cannes Film Festival. Ia mencontohkan sebuah perusahaannya, Industrial Light and Magic (ILM) yang sudah lama memakai CGI dan digital effect selama bertahun-tahun.
"Ya kita sudah memakainya sejak 25 tahun lalu, itu bukan AI, tapi kita memakai semua teknologi digital karena kita menjadi pionir dari semua teknologi itu. Khususnya di ILM di mana kami hanya menggunakan digital saja," paparnya.
"Tapi masalahnya, AI sudah tak bisa dihindari. Maksudku, itu seperti,'Aku tak percaya jika mobil-mobil ini bisa dipakai. Lebih baik kita tetap memakai kuda. Ayo kita tetap menggunakan kuda saja,' Dan ya, kau bisa mengatakan itu tapi itu bukan lah cara dunia ini bekerja," tambahnya.
Pemakaian AI sendiri memang masih menuai pro dan kontra. Beberapa waktu belakangan sebuah film horor bertajuk Late Night with the Devil menjadi sorotan dan menuai kritikan karena memakai AI-generated imagery yang diedit kembali pada filmnya.
Lalu ada A24 yang ketahuan memakai AI untuk poster promo pada film Civil War. Hal ini terungkap karena AI yang hampir sama juga dipakai untuk ajang stand-up comedy spesial bersama almarhum George Carlin dan membuat studio itu dituntut oleh keluarga sang komika.
(ass/tia)