Tayang Perdana di Jepang, Oppenheimer Dikritik Korban Bom Atom Hiroshima

Film garapan Christopher Nolan itu dikritik karena dianggap tak menunjukkan betapa mengerikannya dampak dari bom atom yang dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki.
Hal ini diungkapkan oleh Mantan Pemimpin di Hiroshima, Takashi Hiraoka, dalam wawancara bersama Reuters.
"Dari sudut pandang (masyarakat) Hiroshima, horor dari senjata nuklir tak tergambarkan dengan benar. Film ini seolah hanya memvalidasi alasan bom tersebut dibuat untuk menyelamatkan nyawa (warga) Amerika," tuturnya.
Mantan korban tragedi bom atom di kota tersebut, Toshiyuki Mimaki (saat kejadian berusia 3 tahun), mengatakan hal serupa.
"Selama film aku hanya menunggu adegan di mana Hiroshima di bom. Tapi tak pernah ditampilkan," keluhnya.
Nolan sebenarnya sudah menjawab pertanyaan mengapa adegan horor dari betapa dampak besar bom atom di kedua kota itu tak dimunculkan.
Ia mengaku hanya ingin menampilkan sudut pandang J Robert Oppenheimer (Cilliam Murphy) yang terisolasi dan seolah 'beda' dengan realita yang terjadi di sekelilingnya.
"Ia hanya mengetahui soal kejadian bom Hiroshima dan Nagasaki dari radio saja, sama dengan banyak (masyarakat Amerika Serikat) lainnya," tuturnya kala itu.
Oppenheimer ditayangkan sejak awal pekan ini di Jepang dan diputar di 343 bioskop. Film tersebut sudah meraup pendapatan sebesar USD 2,5 juta atau senilai Rp 39,7 miliar dalam dua hari pemutaran.
(ass/pus)