Siksa Kubur Jadi Film Interaktif Pertama Indonesia di Bioskop

Mikhael Kevin
|
detikPop
Cuplikan adegan film Siksa Kubur.
Cuplikan adegan di film Siksa Kubur. Dok. Rapi Film
Jakarta - Film interaktif merupakan genre film yang jarang dibuat, tak hanya di dunia perfilman Indonesia namun juga di kancah sinema internasional.

Film interaktif sendiri merupakan jenis film, yang memberikan pengalaman penonton sebagai salah satu aspek yang mengatur jalannya penceritaan.

Sejarah awal film interaktif tercipta di awal abad 20, dengan film yang berjudul 'cinematic shooting gallery.' Dalam film ini ketika penonton mengambil gambar di waktu tertentu, akan menghentikan film sementara dan mencatat suatu titik.

Film interaktif ini sendiri pernah dibuat pertama kalinya di Indonesia dengan judul 'Dengar.' Film ini dibuat di era pandemi, dengan mengusung konsep visual yang berada dalam Zoom.

Film dengan tema horror ini resmi tayang perdana di Zoom dan membiarkan para penontonnya untuk terlibat dalam film ini. Jadi ada kalanya salah satu pemain, bisa menyapa para penonton sepanjang film ini berjalan.

Hal yang mengejutkan datang dari seorang Joko Anwar. Dalam film horror-religi garapannya kali ini, ia berkata bahwa akan ada hal interaktif dari ending film ini.

"Ya film siksa kubur ini interaktif di ending. Jadi kalau misalnya kita tidak melakukan sesuatu filmnya akan... susah ngomongnya tambah spoiler. Pokoknya harus kita harus terlibat di film ini." Ucap Joko dalam wawancara di Cipete, Jakarta (4/6/2024).

Cuplikan adegan film Siksa Kubur.Cuplikan adegan film Siksa Kubur. Foto: Dok. Rapi Film

Joko Anwar selalu menerapkan hal-hal baru di setiap filmnya. Banyak konsep-konsep yang asing yang membuat setiap penontonnya memulai teori atas respon terhadap film-filmnya. Dan dari film Siksa Kubur ini, sepertinya Joko Anwar akan mengagetkan penonton kembali dengan inovasi filmnya.

Melihat dari film yang tayang di bioskop rasanya tak memungkinkan film interaktif besutan Joko Anwar ini bisa sefleksibel 'Dengar.' Namun hal itu tidak membuat aspek interaktif dari film "Siksa Kubur" jadi kurang menarik.

Mendengar pernyataan tersebut, interaktif di ending akan memberikan experience yang berbeda namun lebih menyayat. Berkaca dari film 'The Batman,' film ini juga memiliki aspek interaktif yang membiarkan penonton meng-scan QR code di layar. Dari QR code tersebut penonton diarahkan untuk melihat arsip teka-teki dari Riddler.

Akankah nantinya film ini akan menyuruh penonton melakukan interaksi tertentu seperti menutup mata atau telinga? Atau ada aktivitas lainnya yang diinstruksikan kepada penonton untuk memicu sebuah ending yang berbeda? Semuanya akan terjawab saat menonton film siksa kubur nanti.

Yang pasti, penggunaan aspek film interaktif ini sudah disepakati oleh tim produksi dengan matang. Dengan usahanya membuat world building yang believable, sepertinya film interaktif menjadi suatu jawaban untuk menaikkan kepercayaan penonton.

"Jadi membuat film tentang salah satu ajaran agama siksa kubur, orang harus percaya tapi dibuat lebih believeable, lagi itu challenge banget," tegas Joko.


(ass/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO