.webp)
Batman Mah Enak Orang Kaya, Penjahat Gotham Membusuk di Tempat Kumuh
Bruce Wayne jadi seorang pertapa, menutup diri dari dunia. Dia belajar kerasnya hidup dengan latihan bela diri. Dia menyalurkan kesedihan dengan tindakan main hakim sendiri.
Tapi itu gak mengubah fakta, Bruce Wayne seorang pria kaya yang tinggal di rumah bak kerajaan. Beda sama penjahat Gotham yang membusuk di kawasan-kawasan kumuh.
Begitu dalam kisah Bruce Wayne di The Batman, yang dibintangi Robert Pattinson. Dia pendiam, tabah, bahkan lebih muram karena nyaman dengan komunikasi nonverbal.
Bruce Wayne sadar punya privilese. Dia tahu orang lain mengalami kondisi yang lebih buruk.
Dia pun berusaha jadi pria yang lebih baik dengan bekerja sama dan berempati dengan karakter yang gak punya kesempatan hidup sama sepertinya.
Selina Kyle aka Catwoman
 The Batman Foto: dok Warner Bros |
Hampir tiap musuh Batman mudah diingat, bahkan disukai karena kompleksitas yang kadang gak dimiliki sebagian besar superhero. Bahkan dalam kebanyakan kasus, penjahat itu justru gak berbuat kejahatan.
Sama dengan awal kamu diperkenalkan karakter Selina Kyle aka Catwoman, yang abu-abu antara baik dan buruk. Dia dan Batman bahkan makin dekat dengan cara yang tak terduga.
Selina mengira Bruce hanya memanfaatkannya buat membantu penyelidikan. Sementara, Bruce Wayne berasumsi Selina itu pendamping raja kejahatan Carmine Falcone.
"Siapa pun lo, lo pasti tumbuh dari orang kaya," kata Selina Kyle yang bikin Bruce Wayne berpikir lagi tentang asumsinya.
Sama kayak Bruce, Selina itu yatim piatu tapi keadaannya beda banget. Selina adalah anak dari seorang ibu tunggal yang miskin, pelayan para mafia dan politisi jahat.
Selina tahu sejak kecil, Falcone adalah ayahnya, tetapi ketika ibunya dibunuh, dia gak mau mengklaimnya. Dia memilih jalan lain dengan belajar cara berkelahi dan mencuri buat memenuhi kebutuhan hidup.
Bruce punya Alfred Pennyworth, meski gak lengkap jadi pengganti orang tuanya. Tapi minimal, Bruce mengenal cinta, kepercayaan, dan persahabatan.
Sementara Selina punya ibu, yang merupakan wanita rentan di kelab. Kehidupannya sangat berbeda dari Bruce karena kondisi ekonomi, jenis kelamin, dan rasnya.
Edward Nashton aka Riddler
 The Batman Foto: dok Warner Bros |
Antagonis utama The Batman adalah Edward Nashton aka Riddler. Dia juga seorang yatim piatu yang nasibnya sangat berbeda dengan Bruce dan Selina.
Dia berbuat jahat karena dorongan atas keterpurukan. Sasarannya juga bukan preman pinggiran seperti yang dicari Bruce Wayne, atau kriminal di kelab malam seperti Selina. Riddler menargetkan politisi korup dan polisi jahat yang mencuri dana anak yatim piatu miskin di Gotham.
Thomas Wayne bikin pendanaan sosial buat bantu anak-anak ini. Tapi saat dia meninggal, polisi dan pejabat mengambil bagian, melupakan hak semua anak-anak yang membutuhkannya.
Riddler menyiarkan kejahatan mereka biar bisa dilihat semua orang, hingga punya pengikut setia yang berdedikasi buat menjalankan rencananya.
Metode yang dijalankan Riddler memang gak bisa dibenarkan. Motifnya buat menghabisi koruptor juga salah.
Tapi, sutradara The Batman, Matt Reeves dan penulis naskah Peter Craig, selalu kasih simpati dengan posisi Riddler. Sinematografer Greig Fraser juga memotret ketimpangan dengan jelas, koruptor hidup bermewahan di penthouse, sementara di sudut kota banyak yang hidup menyedihkan di kawasan kumuh.
Reeves benar-benar membuat semuanya manusiawi, bahkan gak ragu mempertanyakan privilese Bruce Wayne dengan jelas. Bisa jadi masuk akal di tengah konflik batin Batman, ditambah setelah melihat lebih dalam Arkham Asylum, justru sang Caped Crusader merapat ke The Riddler. Atau Riddler juga menyasar Bruce Wayne yang juga diduga korup?
Jawabannya bakal muncul di The Batman 2 tahun depan.
(nu2/nu2)
