Fakta Sejarah di Oppenheimer

Michael Kevin
|
detikPop
Cillian Murphy is J. Robert Oppenheimer in OPPENHEIMER, written, produced, and directed by Christopher Nolan.
Cuplikan adegan dalam film Oppenheimer. Dok. Universal Pictures
Jakarta - Film Oppenheimer mengambil judul dari tokoh biopik dari film itu sendiri yaitu, Julius Robert Oppenheimer. Oppenheimer merupakan fisikawan teoritis di Amerika. Umumnya, seorang fisikawan hanya fokus di 1 bidang saja, antara teoretis atau eksperimental. Oppenheimer dinilai sangat buruk saat bekerja di laboratorium saat di masa kuliahnya namun, ia diutus oleh pemerintah Amerika untuk mengepalai Project Manhattan.

Film ini mengadaptasi langsung dari buku biografi American Prometheus karya Kay Bird dan Martin J.Sherwin. Nolan sendiri mengakui bahwa ia sedang tertarik dengan perjalanan hidup seorang Oppenheimer. Setelah membaca buku itu, Nolan memutuskan untuk memproduksi film biopik pertamanya yaitu Oppenheimer.

Dibalik kompleksitas pembabakan alur penceritaannya serta kemegahan ledakan yang diiringi oleh skoringnya, Oppenheimer memberikan wahana baru bagi para penonton untuk bertamasya kembali ke era perang dunia ke-2. Oppenheimer menyajikan sejarah dari terciptanya senjata paling mematikan umat manusia, dan bagaimana seluruh bangsa saling pro-kontra atas ciptaannya ini.

Banyak tokoh-tokoh fisikawan dunia yang hadir mengiringi perjalanan Oppenheimer di film ini. Dengan mengutip dari dokumen sejarah dunia, serta berkaca dari buku "American Prometheus" Oppenheimer memberikan runtutan sejarah yang diaudiovisualisasi ke dalam bentuk film.

Berikut ini adalah fakta sejarah Oppenheimer di dunia nyata yang bisa di highlight di filmnya:

1. Project Manhattan

Setelah resmi ditunjuk untuk menjalankan pembuatan bom nuklir, Oppenheimer langsung meminta ke pemerintah untuk menyiapkan tempat untuk berjalannya proyek. Tempat itu dibuat secara terpencil dan rahasia di Los Alamos, New Mexico. Setelah itu Oppenheimer mulai menunjuk beberapa fisikawan tersohor di penjuru bumi untuk membantu proyek ini. Salah satunya adalah Edward Teller yang di masa depan akan mengembangkan bom atom menjadi bom hidrogen.

Bom atom dirancang, diproduksi, dan diuji coba di Los Alamos. Bom atom sendiri diciptakan dari teori fisi nuklir dengan konsep membelah atom untuk menciptakan percikan energi berantai yang menciptakan ledakan besar melebihi ratusan TNT. Tragisnya, proyek ini awalnya di tujukan untuk pertahanan Amerika dan pengembangan ilmu pengetahuan. Karena keadaan, bom atom dialih fungsikan untuk menciptakan mimpi buruk bagi warga Hiroshima dan Nagasaki.

Setelah kesuksesannya, proyek ini dilanjutkan dengan menciptakan bom dari fusi nuklir. Setelahnya terciptalah bom Hidrogen yang memiliki ledakan yang jauh lebih masif daripada bom atom. Penelitian ini dilanjutkan akibat adanya perang dingin antara AS dengan Uni Soviet.

2. Politik Komunis

Oppenheimer adalah warga Amerika yang berimigran dari Jerman. Di masa perang dunia ke-2, Jerman membumihanguskan seluruh orang Yahudi, itulah alasan keluarga Oppenheimer pindah karena mereka adalah keturunan Yahudi. Setelah menjauhkan diri dari rezim Jerman, Oppenheimer masih bersinggung dengan politik yang sedang berkontraksi saat itu.

Istri dan adiknya adalah seorang komunis. Oppenheimer pernah dicurigai saat mengabdi pemerintah di Project Manhattan. Pemerintah menaruh kecurigaan terhadap Oppenheimer karena komunis adalah musuh besar AS di saat itu.

Di akhir hidupnya, Oppenheimer dicabut ijin penelitiannya. Setelah kecurigaan pemerintah menghasilkan suatu keputusan, Ia akhirnya dicabut dari segala akses penelitian fisikanya.

3. Protes Dunia

Setelah perang dingin US dan Uni Soviet tentang pengembangan nuklir, banyak negara dunia yang mengecam tentang keberlanjutannya penelitian ini. Masyarakat di seluruh dunia menolak adanya pengembangan dan penggunaan bom atom di kemudian hari. Walau bom atom dapat mengakhiri jalannya perang dunia ke-2, tidak menutup kemungkinan bahwa bom atom akan menjadi cikal bakal jadinya perang dunia ke-3 ke depannya.

Oppenheimer sendiri setuju dan akhirnya mulai menyuarakan pendapatnya atas isu ini. Ia menyesal pada penelitiannya dan ikut memprotes penggunaan bom atom untuk kebutuhan perang. Akhirnya Oppenheimer mendapatkan penghargaan The Atom for Peace di akhir hidupnya.

4. Penyesalan Oppenheimer

Bom atom merupakan penemuan terbesar dalam bidang fisika nuklir. Tapi Oppenheimer sepertinya menjadi ilmuwan pertama yang menyesali atas temuan terbesarnya. Oppenheimer merasa berkat temuannya, manusia hanya akan terus saling menghancurkan satu sama lain.

Oppenheimer mengutip tulisan dari Bhagavad Gita "Now I Am Become Death, the Destroyer of Worlds." Ia menganggap bahwa dirinya adalah kematian, pembawa kehancuran ke dunia.

Setelah izin penelitiannya dicabut, Oppenheimer hanya menghabiskan sisa waktu hidupnya menjadi pengajar fisika. Oppenheimer merasa legowo kalau memang ini adalah hukuman terhadap dosa-dosanya. Pada akhirnya ia menerima banyak penghargaan dan medali di masa tuanya atas penemuannya. Namun, Oppenheimer menganggap semua penghargaan dari orang ini adalah hinaan dan hukuman bagi dirinya.


(ass/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO