Mediasi Gagal, Ini 4 Tuntutan EXO-CBX ke SM Entertainment

Atmi Ahsani Yusron
|
detikPop
SEOUL, SOUTH KOREA - DECEMBER 26: Chen, Xiumin, Baekhyun of EXO attend the 2016 SAF Gayo Daejeon at COEX on December 26, 2016 in Seoul, South Korea. (Photo by The Chosunilbo JNS/Imazins via Getty Images)
(Foto: ImaZins via Getty Images/The Chosunilbo JNS) Ki-ka: Chen, Xiumin, Baekhyun.
Jakarta - Setelah pengumuman rencana comeback EXO pada bulan Desember 2025, kisruh antara manajemen SM Entertainment dengan 3 mantan artisnya yang merupakan member EXO yaitu Chen, Baekhyun, Xiumin, memanas lagi.

Kisruh ini bermula sejak Juni 2023 ketika ketiga artis yang tergabung dalam sub-unit EXO-CBX itu melayangkan gugatan mengakhiri kontrak mereka dengan SM, mengklaim adanya ketidakadilan. EXO-CBX diwakili pengacara Lee Jae Hak menyebut SM sudah gagal memenuhi tuntutan para artis soal transparansi pembayaran hingga permintaan sederet dokumen.

Saat itu SM balas bilang kalau EXO-CBX dipengaruhi oleh orang ketiga. Menyebut oknum eksternal itu memberikan informasi palsu dan evaluasi hukum yang salah, sehingga menyebabkan EXO-CBX mengabaikan kontrak eksklusif mereka dengan SM, lalu menggaet tiga artis itu buat keluar dari agensi.

Setelah lempar-lemparan argumen dan main salah-salahan, pihak EXO-CBX dengan SM Entertainment mengeluarkan pernyataan gabungan pada 18 Juni 2023.

"Kami telah memperbaiki kesalahpahaman dan perselisihan yang timbul akibat kesalahpahaman sebelumnya dan mencapai kesepakatan yang saling memuaskan," kata pernyataan itu.

EXO-CBX diizinkan keluar dari SM, bikin agensi baru INB100, dan memulai aktivitas solo mereka.

Setahun kemudian, Juni 2024, masalah muncul lagi. Pihak INB100 menuding SM melakukan praktik tidak adil.

Lee Jae Hak, pengacara EXO-CBX, mengungkap perjanjian yang dibuat pada 18 Juni 2023 yang berisi: SM meminta 10% dari hasil pendapatan aktivitas solo Chen, Baekhyun, Xiumin, dan berjanji akan menurunkan biaya distribusi sebesar 5,5% kepada distributor musik Kakao Entertainment.

EXO-CBX meminta potongan tarif ini ke SM karena SM adalah anak perusahaan Kakao. Kakao juga punya platform Melon yang merupakan layanan streaming musik terbesar di Korea Selatan. Melon adalah platform yang mendominasi dan penting buat pasar domestik. Bisa dibilang Kakao adalah penguasa distribusi musik di Korea Selatan saat ini.

Pengacara tegas bilang kalau EXO-CBX baru mau ngasih 10% pendapatan solo mereka hanya kalau SM memenuhi janji 5,5% tarif distribusi.

Dengan tarif distribusi yang lebih rendah ini, hasil perilisan (baik album fisik atau digital) yang dilakukan oleh Chen, Baekhyun, dan Xiumin akan lebih banyak masuk ke manajemen INB100 dan kantong mereka. Sehingga lebih menguntungkan buat artis daripada distributor.

INB100 menyebut SM ingkar janji.

SM lalu balas dengan bilang kalau pihak lawan yang ingkar. Mereka kembali lagi membahas soal oknum eksternal yang mengganggu kesepakatan.

"Poin mendasar dari semuanya adalah perburuan artis dari SM oleh MC Mong dan Cha Ga Won. Mereka telah mendekati beberapa artis yang masih terikat kontrak dengan kami. Tetapi kami tetap mengizinkan EXO-CBX untuk melanjutkan aktivitas solo mereka sendiri demi EXO dan EXO-L. Tapi dari yang kami pelajari hari ini, EXO-CBX tidak menjalankan agensinya secara independen. Agensi tersebut telah menjadi sub label dari perusahaan MC Mong dan Cha Ga Won dan terbukti adanya gangguan."

SM Mong dan Cha Ga Won merupakan pendiri perusahaan ONE HUNDRED, induk perusahaan INB100 yang menaungi EXO-CBX.

Lalu SM buka suara soal permintaan tarif distribusi dengan bilang kalau mereka gak punya kekuasaan menentukan. Walaupun pada saat perjanjian pertama, CEO SM Lee Sung Soo bikin janji verbal soal 5,5% tarif distribusi.

"Kami tidak punya kekuasaan untuk menentukan jumlah persentase dari biaya distribusi. EXO-CBX meminta kami untuk memasukkan isu ini di kertas persetujuan, namun kami mengatakan kepada mereka bahwa kami bukan pembuat keputusan terkait itu. Jadi kami menghapus bagian itu pada akhirnya," tulis SM.

Fast forward ke September 2025, mediasi pertama dari kisruh ini digelar tertutup di Pengadilan Distrik Timur Seoul.

Lee Jae Hak mengklaim SM masih tidak melakukan kewajibannya sesuai dengan perjanjian tanggal 18 Juni 2023. Penyesuaian tarif distribusi 5,5% tidak juga dilakukan manajemen, tapi mereka tetap mau minta 10% penghasilan individu Chen, Baekhyun, Xiumin.

Proses mediasi diwarnai perdebatan. Berakhir gagal dan gak ada keputusan final. Tap yang pasti, Lee Jae Hak mewakili EXO-CBX punya empat poin penting tuntutan buat SM Entertainment dilansir dari Law-Lin.com, firma hukum yang menaungi Lee Jae Hak:

1. Tidak meminta bagian 10% dari hasil kegiatan solo Chen, Baekhyun, dan Xiumin,
2. Memenuhi perjanjian tarif distribusi 5,5% sesuai perjanjian dua tahun lalu (terlepas dari SM sudah bilang mereka gak punya kekuasaan untuk itu),
3. Menyediakan data perhitungan dan dokumen dasar kontrak lama hingga terbaru,
4. Apabila semua tidak dikabulkan, pihak EXO-CBX akan mempertimbangkan proses litigasi.

Mediasi kedua rencananya akan digelar 2 Oktober 2025.

Kalau gagal lagi, kemungkinan Chen, Baekhyun, dan Xiumin buat comeback bareng EXO makin kecil di Desember 2025.

(aay/pus)




TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO