PSY Diperiksa Polisi, Diduga Langgar Aturan Kepemilikan Obat

Atmi Ahsani Yusron
|
detikPop
PSY
(Foto: dok. Instagram @42psy42) PSY.
Jakarta - Solois PSY baru-baru ini diperiksa tim dari Kantor Polisi Seodaemun di Seoul. Dia diduga melakukan pelanggaran aturan kepemilikan obat tidur seperti Xanax dan Stilnox.

Gak sendiri, penyanyi Gangnam Style itu diperiksa bersama seorang dokter berinisial A. Si dokter merupakan orang yang meresepkan obat tidur Xanax dan Stilnox buat PSY. Keduanya diduga melanggar Undang-Undang Pelayanan Medis.

Dilansir dari detikHeatlh, Xanax merupakan obat untuk gangguan kecemasan, sementara Stilnox merupakan obat untuk meredakan insomnia.

Investigasi kasus ini sedang berjalan. Polisi sudah menggeledah rumah sakit tempat praktik A setelah mengetahui potensi pelanggaran yang dilakukan oleh PSY dan A.

Ternyata sejak tahun 2022, PSY gak pernah melakukan konsultasi langsung dengan dokter A. Tapi si dokter tetap menuliskan resep Xanax dan Stlnox untuk ditebus di rumah sakit.

Masalah kedua adalah orang yang mengambil obatnya. Dalam aturan resmi buat obat-obatan seperti Xanax dan Stilnox, pasien sendiri yang harus mengambil obat tersebut. Kalaupun berhalangan, yang mewakilkan buat pengambilan harus keluarga atau perawat pribadi.

Nah, PSY udah gak pernah datang konsultasi langsung, yang ngambil obat juga selalu manajernya sebagai perantara. Manajer gak masuk dalam lingkup 'keluarga' atau 'perawat' dalam kasus ini.

Mengenai kasus tersebut, pria 47 tahun itu lewat manajemen P NATION yang didirikannya mengeluarkan pernyataan resmi. Dia mengaku salah dan minta maaf.

Berikut ini pernyataan lengkap dari PSY soal kasus pelanggaran aturan kepemilikan Xanax dan Stilnox:

"Halo, ini P NATION.

Berikut pernyataan kami terkait masalah pengambilan obat tidur oleh penyanyi PSY melalui perantara.

Pengambilan obat tidur yang hanya diresepkan oleh pihak ketiga atas namanya jelas merupakan kesalahan dan kelalaian. Kami mohon maaf.

PSY telah didiagnosis gangguan tidur kronis dan telah mengonsumsi obat tidur sesuai dengan resep tim medisnya.

Penggunaan obat tidurnya telah di bawah pengawasan medis dan sesuai dosis yang ditentukan, dan tidak ada resep perantara.

Dalam prosesnya, terdapat beberapa kasus di mana pihak ketiga (manajer) mengambil obat tidur atas namanya, dan polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan.

Sekali lagi, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan."

(aay/mau)




TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO