Konten Bintang K-Pop Nikmati Miras Dikritik

Di Indonesia sedang tren artis bikin podcast dan mengundang artis lain untuk ngobrol dan spill sesuatu. Di Korea juga gitu, bedanya, konten ngobrol-ngobrol yang dibawakan artis Korea Selatan punya gimmick minum miras. Konten kayak gini dikenal dengan sebutan 'sool bang'.

'Sool bang' ini seperti 'muk bang'. Bedanya 'sool bang' hampir pasti melibatkan pembawa acara dan bintang tamunya minum alkohol. 'Sool' atau 'sul' dalam bahasa Korea berarti minuman keras, sementara 'bang' berarti siaran.

Minum-minuman keras sebenarnya udah jadi budaya di Korea Selatan. Sampai-sampai Rosé mengabadikan sebuah permainan minum-minum yang biasa dia lakukan dalam lagu APT. Di drama Korea pun adegan minum alkohol bukan lagi hal yang baru. Ingat adegan Baek Hyun Woo (Kim Soo Hyun) mabuk di drama Queen of Tears yang kemudian jadi ikonik? Itu cuma salah satu dari banyak sekali gambaran minum alkohol di layar.

Sebuah laporan yang dirilis Korea Health Promotion Institute (KHPI) dilansir dari The Korea Times pada Jumat (1/11/2024) menyebutkan, dari 556 tayangan TV populer sepanjang lima tahun terakhir 448 atau 88 persen menampilkan adegan alkohol.

Lebih detail lagi dijelaskan, 556 tayangan tersebut dipecah jadi 11.587 episode. 6.558 di antaranya menampilkan adegan minum alkohol.

Kim Soo Hyun di Queen of Tears. Foto: dok. Netflix

'Sool bang' di acara YouTube jadi tren setelah Lee Young Ji sukses dengan acara minum-minumnya yang disukai Gen Z. Sejak acara berjudul Nothing Prepared itu diluncurkan tahun 2022, deretan acara ngobrol sambil minum alkohol dibuat oleh sederet nama besar dengan jumlah subscribers tinggi di YouTube.

Sekarang ada Zzan Bro yang dibawakan Shin Dong Yup, We Would Meet yang milik penyanyi Sung Si Kyung, hingga Guesthouse yang dibawakan Soyou SISTAR.

Popularitas acara-acara ini bukan main loh. KHPI melaporkan, 100 video yang paling banyak ditonton tahun 2023 merupakan konten 'sool bang'. Menurut KHPI, konten-konten ini menampilkan miras dalam konteks yang dinilai problematik seperti terlalu menganggap miras sebagai sesuatu yang positif (glorifikasi berlebihan), perilaku negatif di bawah pengaruh alkohol, sampai nggak ada batasan usia jadi anak di bawah umur pun bisa terekspos konten tersebut.

Menurut kritikus pop culture Korea Selatan, Ha Jae Geun, 'sool bang' jadi populer di kalangan publik karena lewat acara ini mereka bisa tahu lebih banyak soal kehidupan selebritas. Di acara-acara lain, artis yang dihadirkan nggak akan bisa ngomong bebas karena kepentok skrip. Sementara di acara YouTube 'sool bang' hampir pasti tidak ada naskah di sana.

"Jadi orang merasa acara-acara seperti ini menampilkan sisi yang lebih jujur, tulus, juga bebas, dibandingkan dengan acara yang plek-plekan ngikutin naskah. Publik merasa apa yang disampaikan selebritas di acara minum-minum kayak gini lebih otentik dan nggak dibuat-buat," katanya dikutip dari sumber yang sama.

Tapi bukan berarti nggak ada dampak negatifnya. Acara-acara tersebut biasanya menghadirkan bintang K-Pop yang kebanyakan fansnya adalah remaja yang masih di bawah usia legal buat minum alkohol.

Nah muncul kekhawatiran kalau acara-acara seperti ini terlalu gamblang mempromosikan minum alkohol. Apalagi Korea Selatan belakangan dikritik karena terlalu menganggap enteng masalah konsumsi alkohol.

"Konten kayak gini kan mau nggak mau mempengaruhi penonton. Korea udah dapat kritik karena terlalu toleran terhadap konsumsi alkohol, ditambah lagi laporan yang menyebutkan miras Korea Selatan punya zat karsinogenik, terus-terusan nampilin alkohol dalam konten YouTube yang ditonton anak muda bisa jadi bermasalah. Bisa jadi malah mempromosikan minum-minum ke anak di bawah umur," lanjut dia.