Podcast ngedrakor!
Semesta Netflix Makin Luas Berkat Joko Anwar

Sudah nonton serial original Netflix Joko Anwar's Nightmares and Daydreams? Kalau kamu suka dengan semesta yang dibentuk Netflix dengan segala hal-hal misterius, sinister, monster, dan kultus khas mereka, serial 7 episode ini buat kamu banget deh!
Joko Anwar's Nightmares and Daydreams menampilkan 7 cerita di 7 latar tahun berbeda. Dikemas dalam bentuk antologi, masing-masing episode menghadirkan identitas dan kengerian berbeda. Meski ceritanya bisa berdiri sendiri, tapi kamu harus menyaksikan semua episode (entah dengan urutan default atau sesuai timeline tahun) untuk bisa menikmati semestanya secara utuh.
Nah di segmen Intermission episode terbaru Podcast ngedrakor! pekan ini, dua host akan mengulas mana episode paling favorit mereka dan mana yang agak 'kureng'. Kamu bisa mendengarkan ulasan selengkapnya di bawah ini:
Baca juga: Kepincut Pesona Byeon Woo Seok Sampai Akhir |
Atau langsung putar di aplikasi Spotify di bawah ini:
Nightmares and Daydreams digarap Come and See Pictures bersama Netflix. Roots-nya adalah fiksi ilmiah tapi dengan kearifan lokal. Ada banyak cerita-cerita dari orang pinggiran dihadirkan dan gampang banget untuk penonton relate ke masalah-masalahnya.
Joko Anwar menjabat sebagai showrunner di serial ini. Dia juga jadi ko-penulis buat beberapa cerita dan sutradara.
Lewat cerita-cerita yang dihadirkan dalam 7 episode Nightmares and Daydreams, Joko Anwar ingin menghadirkan isu yang masih relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini mulai dari budaya, sosial, dan politik. Latar tahunnya terbentang sejak tahun 80an hingga kekinian di 2024.