.webp)
Fans K-Pop Tanam Ratusan Pohon di Jambi dari CARATS Hingga MayDay
Nah, kali ini datang dari pegiat Twitter, Bintang Sangaji atau @tang__kira yang juga dikenal sebagai perwakilan Too Much Information (TMI).
Bintang Sangaji menjalani kegiatan ini dengan nama Visit Harapan. Kegiatan itu merupakan bagian dari kampanye bersama Gerakan Adopsi Hutan yang kali ini diikuti 14 orang perwakilan penggemar K-Pop di kawasan Hutan Harapan di Jambi.
"Visit Harapan itu kelanjutan dari kampanye Gerakan Adopsi Hutan. Jadi dari donasi yang sudah diberikan (maka) dijadikan pohon yang ditanam langsung sama teman-teman fans K-Pop," ujar Bintang.
Visit Harapan diikuti banyak penggemar K-Pop lainnya nih detikers, yaitu datang dari IU Indonesia, KHHfans, Zerose Indonesia, Team Winter Indonesia, MyDay and Jars Social Project, Season4myday, Sana Team ID, Ina_Moodz, The Boyz Indonesia, Xianesia, 17CARATS_INA, stayspedia_id, Jwalkerz, dan Xdinary Heroes Indonesia.
Gimana, antusiasme dari komunitas K-Pop gak main-main kan? Mereka sangat bersemangat ketika mengikuti gerakan sosial seperti ini. Bahkan, Bintang Sangaji pun gak percaya kalau kegiatannya akan dihadiri banyak orang.
"Target awal kami hanya mengumpulkan donasi sebanyak Rp 25 juta, ternyata banyak yang ingin bergabung bahkan donasinya tidak lagi bisa kami tampung," jelas Bintang Sangaji.
Menariknya, selama satu bulan lebih, 25 komunitas K-Pop dan 793 donatur berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 40 Juta untuk menanam 150 pohon baru di kawasan terdampak karthula (Kebakaran hutan dan lahan) di Hutan Harapan yang berlokasi di Kabupaten Batanghari, Jambi.
Selain menanam ratusan pohon, kegiatan yang digagas oleh PT REKI dan KKI WARSI ini bertujuan untuk memperkenalkan anak muda ke lingkungan.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh para fans Komunitas K-Pop yaitu menanam ulang pohon, bertemu masyarakat adat Batin Sembilan, bertualang di hutan, dan mencicipi berbagai buah asli hutan Harapan seperti Durian Daun.
Menurut Bintang, fans K-Pop dan anak muda Indonesia sebenarnya sangat peduli dengan isu-isu sosial, termasuk isu lingkungan hanya mereka belum bisa menemukan kesempatan untuk berkontribusi secara langsung.
"Sebetulnya kita ini peduli banget dengan isu sosial-lingkungan, hanya saja kami masih jarang mengetahui wadah yang bisa meneruskan kepedulian kita, dan untungnya ada kegiatan seperti ini jadi kita bisa beraksi secara nyata," tutur Bintang.
(pig/aay)
