Sambut Halloween, Teror Rumah Misteri Junji Ito Hantui Jakarta
 
    
            Jakarta menjadi kota kedua bagi teror pameran imersif dan misteri yang berlisensi resmi persembahan dari FanDayOut, bagian dari Provaliant Group. Lebih dari 100 karya dan pengalaman imersif Junji Ito yang dihadirkan lewat wahana tersebut.
Creative Project Lead dari FanDayOut, Calvin Chandra cerita pameran ini membawa dunia mimpi buruk Junji Ito menjadi nyata.
"Kami melihat karya Junji Ito sudah mendunia dan punya penggemar yang sangat kuat termasuk di Indonesia. Sebagai fans sendiri, kami ingin menghadirkan pengalaman di mana pengunjung bisa benar-benar masuk ke dunia Junji Ito, bukan hanya membaca atau menonton, tapi juga merasakannya secara langsung," katanya saat diwawancarai detikpop, Kamis (30/10).
| Baca juga: Mangaka Junji Ito Dianugerahi Eisner Awards | 
Junji Ito bukan sembarang mangaka. Ia dikenal sebagai komikus dengan gaya ilustrasi yang rumit, atmosfer mencekam, dan eksplorasi psikologis yang mendalam. Junji Ito sukses jadi simbol global dalam dunia misteri modern.
|  Tim redaksi detikcom saat mencoba Rumah Misteri Junji Ito di Senayan Park (SPARK) lantai LG, Jakarta Pusat hingga 4 Januari 2026. Foto: Syifa/ detikcom | 
Menurut Calvin, Junji Ito punya gaya yang khas banget. Kengerian yang diciptakan bukan dari sosok hantu atau setan seperti yang umum di Indonesia tapi psychological horror.
"Junji Ito hadirin rasa takut yang muncul dari pikiran dan situasi yang gak terduga. Hal itu yang membuatnya istimewa dan berbeda," ungkapnya.
Nah, bagi detikers yang penasaran akan seperti apa rumah misterinya, nantinya kamu bakal disuruh milih antara Rute A yang berjudul Ville a Vengeance atau rute B Ville of Evil. Redaksi detikpop memilih rute A yang lebih panjang dan berdurasi sekitar 10 menit.
Di rute A dengan maksimal 5 orang selama satu sesi, kamu diwajibkan memegang seutas tali dan di ruangan pertama bakal ditemani 1 kru yang memegang lampion. Suara Tomie yang menggema seakan memberikan kengerian.
Satu demi satu ruangan bakal membuat teror bulu kudukmu berdiri. Terowongan yang sempit, penggambaran kamar Tomie yang misterius, dan kamu bakal dihadapkan pada ilusi sisi gelap dan keinginan manusia akan kesempurnaan.
Buat rute B, detikers bisa memasuki dunia aneh dan mengganggu milik Soichi Tsujii. Ia adalah karakter eksentrik dengan paku di mulutnya yang gemar mengutuk orang lain. Rute ini menghadirkan atmosfer menyeramkan yang dipenuhi dengan tawa sinis, boneka voodoo, dan ruang ritual yang mengaburkan batas antara permainan dan teror psikologis.
"Kami emang sengaja membagi jadi dua rute agar pengunjung bisa menikmati pengalaman yang berbeda di masing-masing jalur, dengan dunia dan suasana khas tiap cerita, tanpa merasa perjalanannya terlalu panjang," ungkap Calvin.
Di akhir sesi, ada ilustrasi asli ciptaan Junji Ito yang dipajang. Arsip visual asli Junji Ito hadirin labirin mimpi buruk yang dilengkapi efek suara, pencahayaan, dan visual interaktif. Ada ilustrasi Tomie, Soichi, Uzumaki, dan karakter Junji Ito lainnya.
FYI detikers, karya terkenal Junji Ito seperti Tomie, Uzumaki, Gyo, dan The Enigma of Amigara Fault telah diadaptasi menjadi film, serial animasi Netflix (Junji Ito Maniac), hingga pameran internasional di Jepang, Taiwan, dan Korea.
Junji Ito kerap disebut sebagai H.P. Lovecraft versi Jepang, dengan pendekatan horor yang lebih personal, estetis, dan filosofis.
Gimana detikers tertarik buat mencoba rumah misteri Junji Ito?        
        
(tia/dar)








































.webp)












 
   
             
   
             
   
             
                          
             
  
                 
             
  
  
             
             
             
             
             
 
 
  
  
 
 
 