Program House of Indonesiana (HOI) persembahan Kementerian Kebudayaan RI dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pemuda RI diresmikan awal pekan ini. Ajang ini jadi pembelajaran lahirnya talenta kreatif baru khususnya bidang animasi.
Project Manager dari Dipadira Studios, Gisella Ivone, menceritakan bagaimana ia dan timnya berperan dalam mendampingi proses produksi animasi yang melibatkan ratusan peserta HOI dari berbagai level pelatihan.
"Peran utama saya mengelola seluruh proses produksi, mulai dari perencanaan timeline, mengawasi setiap tahap produksi, menjadi penghubung antara tim pelatihan dan tim produksi, hingga memastikan semuanya berjalan sesuai target dan kualitas yang diharapkan," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima.
Menurut Gisella, selama pelatihan ada nilai budaya lokal dan global yang jadi kunci penting.
"Perlu membawa identitas budaya dalam cerita, tapi dikemas dengan standar teknis global. Dengan begitu hasilnya bisa berakar pada budaya kita, namun tetap mampu bersaing secara internasional," ujarnya.
Salah satu peserta Fahra Arifia, peserta yang mengikuti seluruh tingkatan kelas dari Basic hingga Advanced 2 mengaku mendapatkan lebih dari sekadar pembelajaran teknis.
"Awalnya aku ikut cuma buat ngisi waktu, tapi setelah produksi dimulai, aku jadi lebih termotivasi untuk bikin IP sendiri. Yang paling berkesan itu waktu lihat hasil kerja keras kami disatukan jadi satu karya. Rasanya bangga banget," ujarnya.
Gisella pun nimpali, "Program seperti HOI terbukti membawa dampak positif bagi pendidikan dan pengembangan industri kreatif."
Simak Video "Video: Keris-Fosil yang Dipulangkan Belanda akan Dipajang di Museum Nasional "
(tia/tia)