SBY Buka Pameran Seni 'Panen Raya': Saatnya Seniman Do Something!

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, membuka pameran seni bertajuk Panen Raya di Art:1 New Museum, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (2/10). Dalam sambutannya, pendiri SBY Art Community yang kini aktif melukis dan membuka pameran di berbagai tempat itu ngaku antusias tiap kali datang ke galeri dan museum.
SBY menjelaskan alasan mau membuka eksibisi yang fokus menyoroti permasalahan agraria. Secara khusus, ia ngajak para seniman dan pelukis untuk gak tinggal diam demi masa depan yang lebih baik.
"Kita dan anak, cucu kita ingin masa depan yang lebih baik lagi. Saatnya seniman do something melalui karya-karyanya. To eksplore, bahwa kita menuju masa depan yang lebih baik lagi, itu yang dibangun," ucap SBY.
![]() |
Lewat karya seni pula, lanjut SBY, perlu buat banyak project yang bisa merefleksikan harapan dan pesan kepada kita sendiri. Indonesia tercinta, literasi ini penting di samping terus berkarya bikin negara kita beautiful yang damai, rakyatnya makin sejahtera, pastilah bagus kalau semua peduli dan jadi bagian," sambungnya.
Pendiri Art:1 New Museum, Martha Gunawan ngaku bikin pameran ini karena rasa prihatin karena isu pangan yang bikin harga beras makin naik.
"Saya mendengar cerita dari suami saya, beras oplosan yang bikin harganya jadi naik. Berasnya bagus tapi dioplos, petani yang punya hasil kurang baik diterima oleh BULOG, yang pada akhirnya merugikan petani dan masyarakat," ucapnya.
![]() |
Eksibisi Panen Raya ini mewakili apa yang dirasakan dan dipikirkan belakangan ini. Art:1 New Museum pun mengundang seniman via open call buat memajang karya-karyanya termasuk juga kontemporer dan new media art.
"Kita memberikan konsep karya ayo menggabungkan dengan tema Panen Raya. Bukan dari kacamata konvensional, petani bukan pemandangan lanskap yang indah (tapi) banyak isu yang ditimbulkan. Konteks dinamika yang timbul sebagai negara agraris, maritim yang katanya bagus tapi sebenarnya ada banyak masalah yang harus dibahas," tegasnya.
Dikuratori oleh Angga Aditya Atmadilaga, eksibisinya memamerkan karya lintas generasi mulai dari old masters, modern art, Indo Euro, dan kontemporer. Karya seni yang dipamerkan di lantai pertama Art:1 New Museum itu menampilkan lukisan-lukisan langka Sudjana Kerton, Affandi lewat 'The Real Fighter' yang nampilin ayam berkokok terbalik, S Sudjojono, Srihadi Soedarsono hingga Lee Man Fong.
![]() |
Di area ruang pamer kontemporer, ada lukisan Arya Sudrajat yang menarik perhatian yakni Beubeugig Sawah. Karya lanskap hijau itu indah namun ia menyisipkannya dengan Astroboy dan karakter rekaannya. Langitnya pun dibuat hiperbola dengan warna-warni layaknya pelangi.
Oggz Goy hadir lewat instalasi mozaic berskala besar yang terbuat dari cardboard. Lain halnya dengan Yawara Oky Rahmawati lewat Khatulistiwa yang Terluka. Ia membuat embroidery di atas kanvas yang menyisakan semu. Ada berbagai lubang seperti pulau Nusantara, terkesan semrawut namun indah.
Salah satu karya seniman muda Bawana Heiga Firmansyah lewat Anno 1832 menghadirkan memori kolektif percakapan dengan kakeknya yang dahulu punya usaha pabrik gula namun telah bangkrut.
Pameran seni Panen Raya yang didukung oleh Art Moments Jakarta berlangsung hingga 2 November 2025 di Art:1 New Museum, Jalan Rajawali Selatan Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
(tia/pus)