.webp)
Demon Slayer: Infinity Castle Mengubah Sejarah Industri Anime
Kesuksesan Demon Slayer: Infinity Castle berkat kombinasi animasi, alur cerita yang emosional, dan daya tariknya bagi penggemar.
CEO Crunchyroll, Rahul Purini, bilang film anime ini layak dapat pengakuan penghargaan di berbagai kategori.
"Jika Academy menganggap serius anime tahun ini, Infinity Castle bisa menjadi film animasi blockbuster Jepang pertama yang bersaing setara dengan raksasa Hollywood," ungkapnya dalam wawancara seperti dilansir dari The Hollywood Reporter, Jumat (26/9).
Infinity Castle bukan sekadar kesuksesan box office. Tapi filmnya jadi fenomena budaya secara global.
Menurut data pekan lalu, filmnya sukses cuan Rp 9,2 triliun di dunia. Demon Slayer: Infinity Castle juga didaulat sebagai film anime terlaris sepanjang masa di dunia sekaligus film Jepang terlaris di dunia. Artinya, filmnya jadi yang terlaris ke-9 di dunia setelah berhasil melampaui The Fantastic Four: First Steps dan Captain America: Brave New World.
Di AS sendiri, filmnya meraup sekitar Rp 1,7 triliun. Posisinya pun masih jadi jawara pertama di box office AS di pekan kedua penayangan.
Di pekan pertama penayangan di Jepang, filmnya berhasil meraup Rp 1,1 triliun. Selain memecahkan rekor minggu pertamanya untuk sebuah film anime di AS, Demon Slayer: Infinity Castle juga memecahkan kategori yang sama dari film anime tahun 1999 Pokémon: The First Movie (Pocket Monsters: Mewtwo Strikes Back), sebelumnya memegang rekor pekan pembukaan terbesar dengan pendapatan Rp 514 miliar.
Meskipun Gen Z dan Gen Alpha mendominasi fandom anime, keluarga dan penonton yang lebih tua juga telah menerima Demon Slayer.
(tia/pus)
