Sentilan Eddie Prabandono soal Tren Mobil Listrik Lewat 'Morning Glory'

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Seniman Eddie Prabandono berpose di depan karya terbarunya Morning Glory yang dipajang di pameran seni Continuum sebagai perayaan 25 tahun Cans Gallery.
(Foto: Tia Agnes Astuti/detikcom) Seniman Eddie Prabandono berpose di depan karya terbarunya Morning Glory yang dipajang di pameran seni Continuum sebagai perayaan 25 tahun Can's Gallery.
Jakarta - Eddie Prabandono dikenal sebagai perupa yang senang main-main sama struktur sepeda, mobil, mini cooper, hingga vespa. Ia pernah bikin heboh lewat seri After Party (2013) yang nampilin bagian depan vespa dan belakangnya seperti biasa, namun bagian tengahnya dibuat meliuk-liuk.

Di pameran seni Continuum sebagai perayaan 25 tahun Can's Gallery, seniman yang berdomisili di Yogyakarta itu turut meramaikan lewat karya seni instalasi mixed media berjudul Morning Glory. Karya seni yang dibuat khusus untuk eksibisi HUT ke-20 galeri tersebut bawa suka cita bagi pencinta seni rupa.

Eddie memotong pintu bagasi belakang mobil Daihatsu Luxio miliknya dengan plat nomor yang memang miliknya untuk dipajang ke galeri. Bagian kaca mobil belakang, ia tuliskan kata 'Morning Glory' yang berwarna hijau dari cat semprot.

Bukan sembarang tempelan, namun karya seni instalasi kinetik ini kalau dijalankan, wiper-nya akan bergerak seakan menghapus kata 'Morning Glory'. Eddie cerita, karya ini adalah salah satu dari 9 karya dengan judul sama.

"Ini aku bikin 9 karya, judulnya kalau diterjemahkan ke Indonesia artinya 'kemuliaan pagi'," katanya di Can's Gallery pada Sabtu malam (19/9).

Nantinya, Eddie merencanakan bakal buat karya lainnya yang digantung menggunakan sling. "Tulisan judul di kaca mobil, lama-lama juga akan kehapus," ucapnya.

Tapi karya Eddie melebihi arti dari kata Morning Glory. Ia menceritakan karya seni yang dibuatnya adalah sentilan terhadap tren mobil listrik di Indonesia. Banyak yang bilang, mobil listrik akan mengurangi emisi gas buang namun justru menimbulkan masalah lainnya.

"Merayakan teknologi mobil listrik tapi di satu sisi juga merusak lingkungan, karena nikelnya juga. Jadi gak menyelesaikan persoalan juga," terang Eddie.

Profil Eddie Prabandono

Eddi Prabandono lahir pada 8 Juli 1964 di Pati, Jawa Tengah. Pada 1974, Eddi menempuh pendidikan di Fakultas Sosial Politik di Universitas 17 Agustus 1945, Semarang.

Di tahun 1990, Eddi mempelajari Desain Interior di Politeknik Jawa Dwipa. Dua tahun berikutnya, dia mempelajari seni di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Salah satu karya seni instalasi ikoniknya adalah vespa meliuk-liuk yang berjudul After Party #3: Living in The High Life, sebuah instalasi vespa berwarna biru muda dengan ukuran 640 x 340 x 160cm. Karyanya terpilih buat dipajang di Venesia.

Di Venesia, vespa biru raksasa Eddie dipamerkan di Palazzo Gramini, sebuah kastil abad ke-16 yang merupakan lambang keunikan tersendiri dalam sejarah arsitektur Venezia. Kastil ini memiliki beberapa koleksi karya seni dari Hieronymus Bosch, Giorgione, Vasari, juga beberapa lukisan dari pelukis seperti Francesco Salviati, Federico Zuccari, dan Camillo Mantovano.

(tia/aay)




TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO