3 Kesalahan Terbesar di Demon Slayer: Infinity Castle Bagian Pertama

Sepanjang cerita, pastinya detikers ngeh ada beberapa kesalahan yang kayaknya fatal banget, nih. Berikut 3 di antaranya:
1. Kutukan Tanda Pembasmi Iblis
Catatan Tanda Pembasmi Iblis hilang dalam sejarah setelah era Sengoku, saat anggota Korps masih pelajari teknik pernapasan di bawah bimbingan Yoriichi Tsugikuni.
Terlahir dengan tanda, Yoriichi mampu membantu orang-orang di sekitarnya membangkitkan tanda mereka, seolah-olah melalui resonansi. Di Era Taisho, Tanjiro bergabung dengan Korps dengan tanda dan teknik pernapasan yang sama dengan Yoriichi.
Selama Pertemuan Hashira setelah kekalahan Bulan Atas Empat dan Lima, Shinobu Kocho dan Muichiro Tokito menyatakan bahwa membangkitkan Tanda itu sama saja dengan melawan kematian itu sendiri kecuali Tanjiro yang gak bisa mati karena tanda tersebut.
Sayangnya masih banyak yang gak tahu asal-muasal dari kutukan tanda Pembasmi Iblis dan sampai sekarang masih diselimuti misteri.
2. Kehilangan Adegan Kunci dari Materi Asli Manga
Selama pertarungan Akaza melawan Giyu dan Tanjiro, anime memotong salah satu adegan paling berkesan yang menunjukkan tekad Hashira Air. Di chapter 154, Tanjiro pingsan karena luka-lukanya ninggalin Giyu buat menghadapi Upper Rank 3 sendirian.
Meskipun terluka parah, Giyu menolak untuk menyerah. Situasinya lebih buruk dari sebelumnya karena Akaza tidak mati. Dia bisa saja pulih sepenuhnya dengan mudah dan dua Hashira yang dilawannya hampir gak bisa bergerak.
Di versi manga, dia teringat adik perempuannya dan Sabito serta masih dibebani rasa bersalah karena gagal melindungi. Bertekad gak mau mengulangi kesalahan yang sama, Giyu bersumpah gak akan pernah biarkan keluarga atau teman-temannya mati di depannya lagi, dan ini merujuk ke Tanjiro.
Adegan ini langsung mengarah ke momen ketika Koyuki meraih tangan Akaza. Sebaliknya, anime-nya menggambarkan Giyu berdiri di hadapan Akaza dan menyatakan bahwa ia harus dibunuh terlebih dahulu sebelum Tanjiro, sebuah perubahan yang secara signifikan melembutkan beban emosional momen tersebut.
3. Kematian Beberapa Karakter Terlalu Singkat
Dalam Demon Slayer: Infinity Castle ada beberapa kematian yang antiklimaks sampai nimbulkan kontroversi. Lebih dari separuh karakternya juga terbunuh terutama saat mereka adalah favorit para penggemar.
Di antaranya Shinobu, Muichiro, Genya, Gyomei, Obanai, atau Mitsuri, mereka semua memiliki banyak penggemar. Anime ini tidak dapat mengubah fakta bahwa beberapa karakter paling dicintai dalam seri ini akan menemui ajal mereka di pertempuran utama.
(tia/dar)