Cerita Awal Draf Manga Demon Slayer: Rating Rendah hingga Dicibir

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
Foto: Istimewa
Jakarta - Movie Demon Slayer: Infinity Castle berhasil memecahkan rekor di box office Jepang hingga mancanegara. Di Indonesia, filmnya jadi momen yang paling ditunggu-tunggu namun tahukah detikers awal cerita dari draf pertama Kimetsu no Yaiba?

Ya, komikus Demon Slayer adalah Koyoharu Gotouge. Flashback ke 2013, saat ia mulai menggarap manga one-shot Kagarigari yang terbit di JUMP Treasure. Komiknya langsung dapat award Newcomer Manga Award dan nerima Honourable Mention.

Ia bikin komik tentang pemburu iblis di era Taisho Jepang, dengan pedang mereka bertempur melawan vampir dan monster. Editornya, Tatsuhiko Katayama bilang komiknya langsung curi perhatian tim juri.

Ada latar Jepang, ancaman supernatural, sosok pemburu iblis yang kesepian. Dilansir dari Screenrant, Senin (25/8), DNA dari Demon Slayer sudah muncul. Editor memuji tapi juga minta ia perbaiki agar lebih mudah dipahami pembaca.

Dalam sebuah wawancara di 2020, ia bilang, "Kami mendorong Gotouge untuk memikirkan karakter yang dapat lebih dekat dengan perasaan pembaca."

Pada 2015, ia bikin manga yang sudah rampung berjudul Kisatsu no Nagare. Draf-nya gambarin seorang pendekar pedang yang cacat, buta, dan kehilangan anggota tubuh, serta melawan iblis dengan teknik unik. Sayangnya, editor masih mengkritik konsepnya terlalu berat.

Ia dapat penolakan lagi dari tim editorial. Tapi DNA Demon Slayer kembali muncul. Ada teknik Gaya Pernapasan, Korps Pembasmi Iblis, dan ikatan iblis-manusia yang tragis. Ini jadi asal mula inti cerita dari petualangan Tanjiro Kamado.

Pada 2014, sang komikus kembali bikin manga Monju Shiro Bersaudara yang terbit di JUMP NEXT!! Ceritanya tentang dua bersaudara yang mengembara di dunia monster setelah keluarganya hancur. Kritikus komik saat itu bilang motif ini yang dikembangkan Koyoharu Gotouge jadi gagasan dalam Demon Slayer.

Pada 2016, serial manga Demon Slayer terbit dan dapat rating pembaca yang rendah. Banyak yang bertanya-tanya, berapa lama komiknya bisa bertahan namun editor percaya akan kekuatan Koyoharu Gotouge.

"Manga ini gak pernah dibatalkan. Pada chapter ketujuh, komiknya dapat sambutan meriah dan departemen editorial yakin akan sukses," ucapnya.

3 tahun berikutnya, Studio Ufotable melihat peluang dari Demon Slayer. Setelah dapat penolakan, kritikan, dan rating yang rendah, komiknya pun diadaptasi. Dunia iblis-manusia berhasil.

"Ufotable menangkap bagian terbaik dari versi aslinya dan menghasilkan pertunjukan yang benar-benar menarik," tukasnya.

Hari pertama penayangan di Jepang, Infinity Castle berhasil meraup Rp 197 miliar, yang lebih tinggi dari movie Mugen Train senilai Rp 142 miliar. Angkanya naik lagi ke hari kedua dengan melampaui angka 3 miliar yen atau sekitar Rp 329 miliar.

Lebih outstanding lagi nih detikers, penayangan film Infinity Castle sudah meraup 5 miliar yen atau sekitar Rp 548 miliar. Wah, sugoi!


(tia/aay)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO