Tiket Infinity Castle Laku Banget di Korea Bikin Mixed Feeling

Alasannya, penayangan film Jepang di tanggal 22 Agustus terasa mepet banget sama Hari Kemerdekaan Nasional Korea Selatan yang jatuh di tanggal 15 Agustus. Tahu dong kalau dulu Korea pernah dijajah Jepang? Luka itu masih terasa banget dan sampai sekarang jadi isu sensitif di kalangan masyarakat Korsel.
Dua momentum berdekatan ini bikin publik ngerasa berkecamuk nih. Kayak ngerasa 'kok malah ramai-ramai ke bioskop nonton film Jepang di bulan kemerdekaan sih?' gitu.
Dilansir Korea Times pada Rabu (13/8/2025), fans Demon Slayer bikin pembelaan. Menurut mereka harusnya publik punya boundary, memisahkan konten budaya populer fikxi dengan masalah-masalah terkait sejarah dan politik di dunia nyata.
Laris manisnya tiket pre-sale Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba - Infinity Castle ngebuktiin kalau anime Jepang emang populer banget di Korea Selatan. Catatan Korean Film Council, tiket film ini udah terjual 320 ribu lembar selama sesi pre-sale aja. Angka ini tercatat per Selasa (12/8).
Gak heran sebenarnya saga terbaru Demon Slayer ini tiketnya disebut. Soalnya film sebelumnya Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba the Movie - Mugen Train sukses ditonton 2,8 juta orang pada tahun 2021.
Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba - Infinity Castle kan bakal jadi awal dari arc final ceritanya. Pantas sih kalau semua fans berbondong-bondong buat datang.
Nah kalau kita ngomongin soal konflik Korea-Jepang di masa lalu, sebenarnya masalah bukan datang dari tanggal penayangan Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba - Infinity Castle yang mepet hari kemerdekaan aja. Soalnya di film terdahulu, sempat ada elemen-elemen bendera Rising Sun yang bikin gak nyaman penonton Korea Selatan.
Kontroversi terbaru, promosi event buat film ini dibatalkan karena kritik publik. Sempat ada niatan buat kolaborasi antara karakter Tanjiro dengan KBO (Korea Baseball Organization) di mana Tanjiro akan melakukan lemparan pertama. Berujung gak jadi juga karena dianggap gak sensitif budaya.
(aay/dar)