Alasan Solo Leveling Terpopuler, Lebih Banyak Ditonton di Layar PC

Sung Jinwoo berlatih keras, buat ngebuka kekuatan tersembunyinya, dan bangkit jadi salah satu pejuang terkuat di dunia.
Setelah bertahun-tahun jadi pembicaraan di ranah komik digital, anime ini akhirnya tayang perdana pada 2024 dan jadi hits global.
Animasinya memukau, pertarungannya intens, dan cerita Jinwoo mudah banget diikuti. Ada banyak alasan Solo Leveling jadi terpopuler dan disukai di seluruh dunia.
Menurut CEO MyAnimeList Atsushi Mizoguchi ngomong Solo Leveling gak cuma mengikuti tren.
"Anime ini berhasil memikat penggemar karena ceritanya yang kuat, alur cerita yang emosional, dan karakter utama yang didukung semua orang," katanya dilansir dari berbagai sumber, Jumat (9/5/2025).
Solo Leveling yang berasal dari webtoon, punya basis penggemar di seluruh dunia. "Banyak pembaca manga luar negeri yang suka nonton pakai PC," jelas Mizoguchi.
Di antara pengguna MyAnimeList, penggunaan PC dan dan ponsel pintar sekitar 50 banding 50.
"Saya yakin Solo Leveling berhasil karena karya ini sangat bagus, bukan karena format digital juga lebih mudah dibaca," katanya lagi.
Solo Leveling bukan sekadar anime, tapi ia berhasil jadi fenomena budaya global. Dalam data terbaru yang diungkap White Box Entertainment, bilang anime Solo Leveling 45,5 kali lipat terpopuler ketimbang judul anime lainnya yang tayang di season tersebut.
Di musim yang sama, ada The Apothecary Diaries yang bertengger di posisi kedua. Angka kepopulerannya mencapai 15 kali lipat lebih besar.
Nah, posisi ketiga ada Sakamoto Days yang ikutin cerita tentang pembunuh bayaran yang resign dari pekerjaannya ngebunuh. Taro Sakamoto tobat, jatuh cinta lalu menikah, dan jadi pengusaha toko kelontong.
Posisi paling buncit berasal dari waralaba ciptaan mendiang Akira Toriyama, Dragon Ball Daima. Versi mini dari Goku Cs ternyata hype-nya masih diingat oleh penggemarnya.
(tia/pus)