Lukisan Seniman Indonesia Christine Ay Tjoe Jadi Sorotan, Laku Rp 34,7 M

Lukisan Lights for the Layer karya Christine Ay Tjoe merupakan milik kolektor pribadi. Dalam situs Sotheby's, lukisannya memakai palet warna merah, biru langit, dan cokelat.
Lights for the Layer adalah contoh penting dari lirikisme visual perempuan yang akrab disapa Ay Tjoe yang terinspirasi dari seni abstrak. Karyanya dilukis sebelum ia melahirkan anak pertamanya, ada rasa gembira dan perayaan yang kuat dalam karyanya.
Karyanya menjadikan nama Ay Tjoe sebagai salah satu pelukis abstrak paling terkenal saat ini. Dalam karya ini, bentuk-bentuk merah, biru, dan cokelat tanah berkumpul menuju titik merah yang tidak beraturan dan vital, intensitas yang bersifat duniawi di bagian tengah kanvas.
Ay Tjoe pernah mengatakan dalam sebuah wawancara di 21 Desember 2018, "Tidak masalah apapun medianya, yang penting prosesnya adalah menggambar. Saya akan selalu memperlakukan setiap media sebagai kertas dan pensil."
Dalam keterangan resmi Sotheby's Singapore kepada redaksi detikpop, pelelangan lukisan Ay Tjoe kali ini memecahkan rekor sebagai 'New Artist; dan berlangsung sengit selama 10 menit.
Estimasi harga awalnya adalah Rp 11,3 miliar sampai Rp 35 miliar. Dengan terjualnya karya Ay Tjoe senilai Rp 34,7 miliar, Sotheby's Singapore menganggap sudah hampir melampaui taksiran awal.
Dalam pelelangan akhir pekan lalu, lebih dari 50 karya seni oleh para seniman terkenal dan yang baru muncul yang berasal dari wilayah Asia Raya, Eropa dan Amerika Serikat. Karyanya juga mencakup para pelopor seni terkenal Singapura seperti Chen Wen Hsi, Cheong Soo Pieng, Kim Lim, bersamaan dengan seniman-seniman termasyur dari wilayah ini, termasuk Raden Saleh, S. Sudjojono, Le Pho, Vu Cao Dam, Christine Ay Tjoe dan I Gusti Ayu Kadek Murniasih.
Karya-karya seni penting lainnya yang akan ditampilkan mencakup seniman-seniman Jepang kontemporer seperti MR., Kei Imazu, Ayako Rokkaku serta Takashi Murakami. Seniman ultra-kontemporer Barat seperti Lucas Arruda dan Daisy Dodd-Noble juga melaksanakan debut lelangnya di Singapura.
(tia/dar)