Reog Ponorogo hingga Kebaya Diusulkan Jadi Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam sambutan secara virtual menegaskan komitmen Indonesia dalam melindungi warisan budaya takbenda sebagai upaya untuk memperkuat dialog.
"Atas nama Republik Indonesia, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada UNESCO dan Paraguay atas penyelenggaraan pertemuan penting ini. Meskipun jarak memisahkan kita, apresiasi bersama terhadap budaya dan warisan menyatukan kita sebagai sarana kerja sama, dialog, dan promosi nilai-nilai universal perdamaian," kata Fadli Zon dalam keterangan yang diterima detikcom pada Selasa (3/12/2024).
Selama ini, Indonesia telah mendaftarkan lebih dari 2.000 elemen dalam Inventarisasi Nasional Warisan Budaya Takbenda dan 13 elemen dalam daftar UNESCO. Ada 3 elemen baru yang bakal disahkan dalam sidang pekan ini.
Fadli Zon mengatakan reog ponorogo bakal disidangkan hari ini atau 3 Desember dalam kategori Urgent Safeguarding List. Usulan kedua, ada kebaya dalam nominasi multinasional kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity yang disidangkan pada 4 Desember 2024.
Pada 5 Desember, alat musik tradisional kolintang juga masuk dalam usulan di kategori Extension Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
"Warisan budaya takbenda bukan hanya peninggalan masa lalu, melainkan bukti ketangguhan dan persatuan manusia yang relevan dengan tantangan dunia modern, termasuk perubahan iklim, konflik, urbanisasi, dan kemajuan teknologi," tambah Menteri Fadli Zon.
Sidang 19th Session of the Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage atau Sidang ke-19 Komite untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda ini merupakan forum internasional tahunan yang mempertemukan negara-negara anggota untuk membahas langkah-langkah pelindungan, promosi, dan pelestarian warisan budaya takbenda dunia, berdasarkan Konvensi 2003 UNESCO.
(tia/dar)