Indonesian Dance Festival 2024 Tampilkan Didik Nini Thowok hingga Akira Matsui

Mengusung tema Liquid Ranah, festival yang pertama kali digelar sejak 1992 itu bakal mengajak kamu pencinta tari buat berjejaring dan memperkaya interaksi bagi setiap komunitas.
Direktur Indonesian Dance Festival Ratri Anindyajati bilang IDF ingin jadi ruang kontekstual buat menampung karya seni tari yang muncul dari situasi-situasi Indonesia.
"Indonesia sebagai negara yang punya dinamika unik dalam konteks sejarah, pasca kolonial, budaya, ekologi, bahkan geopolitik di masa lalu dan masa kini," katanya dalam keterangan yang diterima.
Festival ke-17 ini akan menyajikan program-program di antaranya Evening Performances, Kampana, dan Matatari. Nantinya, festival akan dibuka pada 2 November dengan pertunjukan Bedhaya Hagoromo.
Kolaborasi Bedhaya Hagoromo dibuat oleh maestro Didik Nini Thowok, ahli Noh Akira Matsui, dan Richard Emmert. Pertunjukan ini menggabungkan keanggunan Bedhaya klasik Yogyakarta dengan drama Noh klasik Jepang.
Nggak cuma itu saja detikers, beberapa nama seniman lain yang akan tampil di antaranya ada Huang Huai-te (Taiwan) dengan karya berjudul Pan Xian, Leu Wijee (Indonesia) & Mio Ishida (Jepang) dengan karya berjudul Ridden, Nastaran (Iran) dengan karya berjudul This is not a dance, serta Fitri Setyaningsih (Indonesia) dengan karya berjudul Garis Tegak Lurus.
Selama festival, seniman dan koreografer yang terlibat juga akan mengadakan workshop dan masterclass. Program edukatif ini ditujukan bagi praktisi tari dan publik penggemar yang ingin mendalami tari kontemporer lebih jauh.
Selama lebih dari tiga dekade, festival ini telah menyajikan lebih dari 270 pertunjukan dan melibatkan lebih dari 400 seniman tari dan lintas disiplin dari berbagai negara.
(tia/dar)