Terdakwa Pembakaran Studio Kyoto Animation Tolak Dihukum Mati, Ajukan Banding

Shinji Aoba dikabarkan mengajukan banding ke pengadilan atas hukuman yang sudah diketok palu oleh hakim. Dilansir dari berbagai sumber, tim kuasa hukum Shinji Aoba menegaskan terdakwa mengalami gangguan jiwa dan didiagnosis menderita gangguan delusi.
"Dia berada dalam kondisi gangguan mental yang parah saat melakukan kejahatan," ucapnya.
Kebakaran yang menimpa studio Kyoto Animation merupakan kejahatan paling mematikan di Jepang selama beberapa dekade. Peristiwa memilukan ini menjadi sorotan dunia sekitar 4,5 tahun yang lalu.
Terdakwa bernama Shinji Aoba yang kini berusia 45 tahun menerobos masuk ke dalam gedung, menyebarkan bensin ke sudut studio sampai ke lantai dasar lalu menyalakannya. Dia meneriakkan kata 'Mati' pada semua orang yang ada di dalam studio pada peristiwa 18 Juli 2019.
Hakim Keisuke Masuda di Pengadilan Distrik Kyoto mengatakan terdakwa mampu secara mental menghadapi hukuman atas kejahatan tersebut.
"Shinji Aoba ingin menjadi seorang novelis namun tidak berhasil sehingga dia membalas dendam, mengira Kyoto Animation telah mencuri naskah yang dikirimkan sebagai bagian dari kompetisi perusahaan," ucap hakim Keisuke Masuda, dilansir dari NHK, Kamis (25/1/2024).
Sebelum membakar studio, Shinji Aoba telah kehilangan pekerjaan dan kesulitan keuangan setelah berulang kali mengganti pekerjaan. Dia sudah merencanakan serangan terpisah di stasiun kereta api di utara Tokyo sebulan sebelum membakar studio.
Sebelum ditangkap pada Mei 2020, Shinji Aoba mengalami luka bakar dan dirawat di rumah sakit selama 10 bulan. Dia pun menjalani persidangan menggunakan kursi roda.
Perusahaan yang didirikan pada 1981, yang lebih dikenal sebagai KyoAni ini membuat serial anime mega-hit di antaranya The Melancholy of Haruchi Suzumiya dan K-ON.
(tia/dar)