Duh! Industri Manga Rugi Rp 12,5 Triliun Akibat Dibajak

Seiring berkembangnya teknologi, pembajakan manga jadi semakin parah dan meningkat. Sebuah laporan terbaru mengungkapkan industri manga mengalami kerugian sampai Rp 12,5 triliun gara-gara diplagiat. Duh!
Laporan yang berasal dari ABJ, sebuah kelompok antipembajakan besar dari Jepang bernama Authorized Books of Japan mengumumkan data terbaru. Selama setahun terakhir, kelompoknya telah melakukan upaya global biar mengurangi pembajakan.
Bahkan mereka pernah memasang iklan besar-besaran di berbagai media massa di AS, seperti The New York Times, La Monde, dan lain-lain.
Dari data ABJ, di bulan Mei 2024 ada peningkatan komik yang dibajak sebesar Rp 12,5 triliun. Kerugian yang mengejutkan itu berasal dari platform pembajakan berbahasa Inggris saja.
"Jumlah bacaan gratis per bulan di 10 situs pembajakan terjemahan bahasa Inggris teratas saja mencapai 800 juta dolar AS, angka yang meningkat setiap tahun dan butuh tindakan segera," tulis keterangan ABJ.
Organisasi tersebut selanjutnya menyampaikan bahwa 1.332 situs berada dalam radarnya karena membagikan manga secara ilegal. Sementara, beberapa situs ini melayani pembaca Jepang dan sisanya dari mancanegara.
Dalam hal bahasa, platform pembajakan paling sering memposting dalam bahasa Inggris, diikuti oleh bahasa lain seperti Spanyol, Rusia, dan Mandarin.
Raksasa perusahaan penerbitan Shueisha dan Shogakukan akhir-akhir ini semakin agresif dalam menuntut para pembajak. Menurut ABJ, industri manga mengalami penurunan pembajakan daring sebesar 25% antara tahun 2022 dan 2023.
(tia/mau)