Hebatnya Karya Seni Kaca Patricia Untario, Terkesan Biasa tapi Nyeni

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Patricia Untario Mejeng Karya Seni di Social House, Jakarta Pusat.
Karya seni instalasi karya Patricia Untario berjudul Fragments yang dipajang di Social House, Jakarta Pusat. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - Lebih dari 10 tahun, Patricia Untario berkutat dengan seni kaca. Dalam industri kreatif, karya seni gelas kaca gak banyak yang berhasil dibentuk jadi sebuah art ketimbang craft. Tapi beda banget sama yang dibuat oleh Patricia Untario nih, detikers.

Lulusan ITB Bandung yang pernah mengenyam pendidikan seni kaca di Vetroricerca Glass & Modern, Bolzano, Italia itu baru saja launching artwork terbaru berjudul, Fragments, di Social House, Grand Indonesia East Mall, Jakarta Pusat.

Patricia cerita seni kaca sudah jadi 'jodohnya' selama puluhan tahun lamanya. Dahulu, ketika masih remaja dan tinggal di Jakarta, ia sama sekali gak punya kamar dengan jendela menghadap ke luar.

Dia sama sekali gak ngerasain ada sinar matahari langsung. Begitu pindah ke Bandung dan kuliah seni rupa, Patricia baru saja ngerasain ada kamar dengan jendela.

"Ngelihat ada cahaya, saya merasa emang sebenarnya kaca itu biasa-biasa saja. Kita hidup di zaman sekarang, jadi bagian hidup yang sehari-hari. Bayangin aja ruangan gak ada kaca, rasanya terkukung banget kan, gak bisa napas atau ngelihat keindahan lainnya," terang Patricia pada Kamis (6/6/2024).

Hal yang sama juga diungkap oleh Direktur Museum MACAN, Venus Lau. Melihat karya seni kaca seperti terkesan biasa-biasa saja.

"Patricia Untario adalah ahli di kelasnya. Ketika proyek ini sudah keluar digagas, saya sejujurnya adalah penggemar dari seni gelas kaca. Material yang bagus dan punya sejarah panjang, dari China, Mesir, bahkan Italia punya sejarah panjang dengan seni kaca," terang Venus Lau.

Kolaborasi antara Museum MACAN dengan Social House dan Patricia Untario diyakini jadi sebuah transformasi. Karya seni gelas kaca berasal dari eks botol wine, yang terkesan invisible tapi bisa jadi hal yang nyeni dan berkualitas.

"Ketika orang melihat seni kontemporer, ada pengalaman sensori yang berbeda, sama halnya dengan Fragments kali ini. Ada sesuatu yang menginspirasi ketimbang yang cuma ada di dinding museum. Ini adalah proyek yang bagus," tukasnya.


(tia/mau)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO