Arti di Balik Tato Nami One Piece

Khairunnisa Mukinin
|
detikPop
Nami One Piece
Nami di manga One Piece. Foto: Istimewa
Jakarta - Nakama, dari awal kemunculannya, Nami di manga One Piece merupakan karakter nyentrik yang menarik perhatian penggemar. Pasalnya, Nami digambarkan cerdik, mampu melihat kesempatan dan kesempitan, serta memiliki pergerakan yang lincah.

Ketiga hal tersebut, jadi bekal Nami buat mencuri harta dari para bajak laut yang ditemuinya dari waktu ke waktu.

Nami muncul dengan menggunakan T-shirt biru belang-belang yang dipadukan dengan rok warna oranye yang fit in di tubuhnya, cocok dengan kepribadiannya. Tapi ternyata genks, t-shirt biru itu ia gunakan buat menutupi tato berlambang ikan gergaji, tanda dirinya bagian dari Bajak Laut Arlong.

Usut punya usut, dirinya gak ikhlas jadi bagian dari Bajak Laut Arlong. Sebab, ibu angkatnya, Bell-mère, jadi korban pembantaian Arlong. Sejak kedatangan Arlong di Pulau Conomi, warga desa mengalami kesusahan dan hidup dengan ketakutan akan kematian tiap harinya.

Supaya gak jadi target selanjutnya, warga desa menuruti keinginan Arlong dengan membayar sebesar 100.000 buat orang dewasa dan 50.000 buat anak-anak tiap bulannya. Makanya, perempuan berambut oranye itu terpaksa jadi kru Bajak Laut Arlong buat selamatkan warga desa Cocoyashi, tempat ia lahir dan besar di sana.

Setelah dirinya diselamatkan Luffy dan kawan-kawan dan mengalahkan Arlong, barulah Nami secara resmi mau bergabung dengan Luffy sebagai navigator kelompok Bajak Laut Topi Jerami. Sebagai tanda dirinya telah selesai dengan Pemerintahan Arlong, Nami mengganti tatonya dengan makna yang lebih esoteris.

Desain abstraknya melambangkan mikan yang digantung di kincir. Nah, tato barunya ternyata berkaitan dengan masa lalunya di desa Cocoyashi.

Apa sih artinya?

Lambang mikan dalam tatonya berkaitan dengan sang ibu, Bell-mère. Keluarga Nami punya satu perkebunan jeruk yang besar agak jauh dari pemukiman. Harusnya, saat Arlong tiba di Pulau Conomi, Nami dan keluarganya gak bisa ditemui Arlong, mengingat rumahnya jauh dari pemukiman. Tapi naas, rumahnya pun ditemukan si bajak laut karena asap dari masakannya keluar lewat cerobong, yang menandakan masih ada kehidupan di luar desa Cocoyashi.

Bell-mère yang miskin, gak punya uang yang cukup buat bayar pajak hidup dirinya serta kedua anaknya pada Arlong. Saat itu, perempuan mantan marinir itu cuma punya 100.000, yang hanya cukup untuk dirinya atau kedua anaknya. Bell-mère pun mengorbankan dirinya buat selamatkan kedua anaknya dan mati ditembak Arlong di kebun mikan-nya.

Karena gak mau ada korban lagi, Nami secara sukarela mengumpulkan uang buat membeli desa Cocoyashi dari Arlong dan menjadi kacung Arlong dengan menggambarkan peta laut untuknya. Nah, uang-uang yang dikumpulkannya dari mencuri, ia kubur di bawah kebun mikan sang ibu. Makanya, mikan merupakan hal yang penting buat Nami.

Sedangkan lambang kincir angin yang digantung dengan mikan berkaitan dengan Genzo, sheriff dari desa Cocoyashi. Saat dirinya kecil, Nami selalu menangis ketika bertemu dengan Genzo karena memiliki wajah yang garang. Akhirnya, sang sheriff mencari cara buat bikin Nami senang, yakni dengan menggantungkan kincir angin di topinya.

Genzo, bagi Nami, bukan sekadar sheriff. Genzo memeluknya, menghiburnya, dan mengerahkan seluruh desa buat hentikan kekejaman Arlong meski harus mati saat mencobanya. Bahkan, sejak kecil Genzo gak pernah absens buat nunjukkin kasih sayangnya pada Nami.

Barulah ketika Nami memutuskan pergi dari desa dan bergabung dengan Bajak Laut Topi Jerami, Genzo menurunkan kincir angin yang selama ini menggantung di topinya, dan menaruhnya di dekat makam Bell-mère.

Gimana nih detikers, sekarang udah paham kan kenapa Nami memilih mikan dan kincir angin buat jadi tato pengganti Jolly Roger-nya Arlong? Bagus nggak menurut kamu?


(mg1/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO