.webp)
Studi Terbaru: Umur Komikus Jepang Lebih Pendek
Dari komikus Yu-Gi-Oh, Berserk sampai Dragon Ball, komunitas manga dan anime di Jepang lagi dihebohkan dengan studi terbaru. Banyaknya komikus yang meninggal selama satu dekade terakhir, buat sebuah studi yang dibuat oleh Blog Yaraon ungkapin satu fakta terbaru.
Faktanya bukan hal yang membahagiakan nih, detikers. Dari hasil data yang dikumpulkan, ada 219 komikus manga yang meninggal karena sebab alamiah.
Nah, dalam studi di blog tersebut, seperti yang dilaporkan Comicbook, penyebab alamiah yaitu nggak adanya kecelakaan, bencana alam, atau jadi peristiwa pembunuhan. Dari data itu, si penulis ngomong kalau mayoritas komikus meninggal di usia 62,6 tahun ketimbang rata-rata nasional Jepang. Loh, kok gitu ya.
Di Jepang, emang sebagian warganya punya rata-rata indeks harapan hidup yang cukup tinggi. Pria di Jepang bisa hidup sampai usia 83 tahun.
Setelah kematian Akira Toriyama, studi terbaru ini jadi pertanyaan netizen, apakah hidup dan berprofesi sebagai seorang komikus, bisa menurunkan berbagai kondisi kesehatan mereka. Bukan jadi rahasia lagi, di industri anime tingkat kesulitan pekerjaannya sangat tinggi.
Para pekerjanya juga sangat kompetitif karena banyaknya tuntutan kualitas karya. Dari Yoshihiro Togashi pencipta Hunter x Hunter sampai Masaoki Shindo yang garap Ruri Dragon juga punya keluhan soal kesehatannya.
Eiichiro Oda juga sama nih, detikers. Di banyak tanya-jawab nakama, ia juga sering ngeluh tidurnya sedikit hanya 3 jam saja per-hari dan sakit pinggang.
Oda juga ngaku jarang makan ketika lagi banyak pekerjaan. Dia bisa duduk berjam-jam lamanya buat gambar dan nulis cerita One Piece, makanya dalam satu bulan Oda minta skip seminggu buat istirahat.
Dari studi terbaru di atas, komunitas manga dan anime mengkhawatirkan kesehatan para mangaka idola mereka.
Gimana menurutmu, detikers. Semoga komikus favorit kita semua selalu sehat-sehat ya.
(tia/tia)
