Nggak Ada Kapoknya! 2 Orang Pembajak Manga Ditangkap Lagi

Industri komik Jepang lagi gencar-gencarnya melaporkan kasus pembajakan manga ke jalur hukum. Awal tahun ini, ada 3 orang yang sudah ditangkap dan ternyata jaringannya sudah mendunia sampai ke AS.
Dari masalah spoiler yang beredar sejak belum terbit, pemindaian ilegal, sampai halaman manga ilegal yang beredar di dunia maya.
Dilansir dari Nikkei, dari dua orang asing yang sebelumnya ditangkap kini mereka kembali diamankan. Pasangan yang nggak disebutkan namanya itu ditahan karena telah membocorkan materi dari majalah mingguan Shonen Jump terbitan Kodansha. Duh, nggak kapok-kapok ya.
Tampaknya penangkapan terjadi sebagai bagian dari penyelidikan di balik layar. Polisi juga sudah bagikan foto bukti kepada penggemar mengenai kasus tersebut, salah satunya Blue Lock.
Menurut laporan NHK nih detikers, penyelidikan terhadap sejumlah kebocoran manga diyakini ada lebih banyak pihak yang terlibat.
Dari data penyelidikan, manga berbahasa Jepang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Arab sebelum dibagikan secara online dan ilegal. Dua tersangka mengaku mengambil foto pra-rilis manga, namun bukan pihak yang membagikannya secara online.
Kasus soal pembajakan manga makin meningkat juga nih setelah data penjualan novel grafis di AS berasal dari manga. Minat terhadap komik Jepang makin tinggi nih.
Sekilas Kasus Penangkapan Awal 2024
Sebelumnya, seperti diketahui epolisian Prefektur Kumamoto menangkap dua orang yang berprofesi sebagai manajer perusahaan di Tokyo. Investigasi yang melibatkan Markas Besar Investigasi Gabungan Polisi Prefektur Nigata mengumumkan para tersangka ditangkap karena melanggar Undang-Undang Hak Cipta.
Penerbit Shueisha juga akhirnya buka suara tentang kasus penangkapan.
"Tersangka diduga memperoleh Weekly Shonen Jump, yang diterbitkan oleh perusahaan kami, sebelum diterbitkan tanggal rilis, mendigitalkannya, dan mengunggahnya ke situs bajakan tanpa izin," tulis Shueisha.
"Kebocoran awal, dimana isi majalah manga diunggah secara ilegal sebelum tanggal rilis resmi, sering kali menyebar melalui media sosial dan situs lain, sehingga mengurangi kesenangan pembaca dalam mengantisipasi rilis seri. Penulis juga sangat sedih dengan hal ini, dan perusahaan kami memandang hal ini sebagai hal yang sangat bermasalah," lanjutnya.
Shueisha pun percaya penangkapan baru-baru ini adalah langkah maju yang besar untuk menyelesaikan masalah.
(tia/tia)