.webp)
Kericuhan pecah karena massa yang membawa batu dan botol berkumpul di sekitar Suramadu diduga hendak menghadang bus Persib Bandung usai laga final Liga 1. Karena hal ini, petugas melakukan pengamanan dengan dengan memukul mundur massa.
"Saat proses pengamanan, ada puluhan orang yang kami amankan," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP William Cornelis Tanasale kepada detikJatim, Sabtu (1/6/2024).
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Iptu M Prasetya mengatakan total ada 34 orang yang ditangkap saat kericuhan pecah. Kini, mereka masih diperiksa lebih lanjut.
"Ada 34 oknum suporter yang kami amankan," beber Prasetya.
Prasetya enggan membeberkan lebih lanjut soal puluhan orang yang telah diamankan. Sebab saat ini, mereka masih diperiksa secara intensif terkait peran dan motif melakukan penghadangan.
"Masih kami dalami peran dan dari pihak oknum suporter mana, untuk detailnya akan kami sampaikan lebih lanjut," tandas Prasetya.
Sebelumnya, polisi memukul mundur massa yang hendak melakukan penghadangan di Jembatan Suramadu. Insiden ini terjadi usai laga final Liga 1 antara Madura United vs Persib Bandung yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan.
Pantauan detikJatim di lokasi pukul 22.00 WIB, pihak kepolisian sempat menghentikan kendaraan dari arah Bangkalan ke Surabaya. Kendaraan saat itu tak dibolehkan melintas karena ada penumpukan massa di Suramadu sisi Surabaya. Massa yang berkumpul ada yang membawa batu.
Akibatnya, puluhan kendaraan yang hendak melintas harus berhenti di Suramadu di sisi Bangkalan. Saat itu lah, polisi kemudian mengimbau agar massa yang berkumpul di sisi Suramadu untuk membubarkan diri.
(abq/iwd)
