Kue lapis Surabaya atau spiku sejak lama menjadi salah satu oleh-oleh khas Jawa Timur yang tak pernah kehilangan penggemar. Teksturnya yang lembut, aroma butter yang kuat, serta rasa manis yang pas membuat kue ini terus dicari lintas generasi.
Menjelang peringatan Hari Ibu, spiku menjadi salah satu pilihan hadiah yang paling banyak diburu karena maknanya yang manis dan tak lekang waktu. Sebagai kue dengan sejarah panjang sejak masa kolonial, spiku telah melalui banyak adaptasi, baik dari segi bahan maupun rasa, namun tetap mempertahankan ciri khasnya.
Memberikan spiku sebagai hadiah Hari Ibu bukan hanya soal memberi makanan lezat, tetapi menyampaikan kasih sayang dalam bentuk sederhana, namun sarat makna. Dengan kelembutannya, spiku menjadi kado istimewa yang mampu mengantar pesan cinta tanpa perlu banyak kata.
Sejarah Hari Ibu di Indonesia
Peringatan Hari Ibu di Indonesia berakar dari Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut bertujuan mempererat hubungan antar-organisasi perempuan, sekaligus membahas isu-isu penting seperti hak, kebutuhan, dan kemajuan perempuan Indonesia.
Salah satu keputusan penting dalam kongres tersebut adalah pembentukan federasi perempuan dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI). Perserikatan ini menjadi wadah perjuangan memajukan perempuan dan menyatukan semangat bersama kaum laki-laki dalam meningkatkan martabat bangsa.
Setahun kemudian, PPPI berubah nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII). Gerakan perempuan kian kuat hingga digelarnya Kongres Perempuan II pada 1935 di Jakarta, dan Kongres Perempuan III di tahun-tahun berikutnya. Pada momen itulah, tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu.
Peringatan ini kemudian dikukuhkan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1969, yang menetapkan Hari Ibu sebagai hari nasional (namun bukan hari libur). Sejak saat itu, Hari Ibu diperingati sebagai simbol penghargaan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Baca juga: 10 Referensi Kado untuk Hari Ibu |
Hari Ibu dan Tradisi Memberikan Hadiah
Hari Ibu identik dengan pemberian kado atau tanda kasih. Banyak orang memilih memberikan kartu ucapan, album kenangan, rangkaian bunga, hingga makanan manis. Salah satu hadiah paling banyak diberikan adalah kue lapis Surabaya atau spiku, karena selain enak, memiliki nilai historis dan simbol kehangatan keluarga.
Secara etimologis, kata "spiku" berasal dari bahasa Belanda spekkoek. Spek berarti lemak daging babi, sedangkan koek berarti kue. Meski namanya demikian, kue ini tidak mengandung daging babi, melainkan dinamai demikian karena lapisan-lapisannya menyerupai tekstur lemak daging.
Seiring waktu, resep spiku berkembang dan mengalami adaptasi oleh masyarakat Tionghoa-Indonesia, termasuk penggunaan rempah-rempah khas Nusantara seperti kayu manis, adas manis, cengkeh, dan pala.
Kini, spiku hadir dalam banyak varian-baik dipanggang maupun dikukus-serta dikreasikan dengan berbagai rasa, mulai dari cokelat, pandan, nanas, hingga mocca.
Resep Spiku Lembut, Wangi, dan Kaya Butter
Resep spiku dikenal dengan teksturnya yang lembut, aroma butter yang harum, serta rasa manis yang kaya namun tidak berlebihan. Kue klasik berlapis ini cocok disajikan untuk berbagai momen spesial, mulai dari sajian keluarga hingga bingkisan istimewa, dengan proses pembuatan yang tetap bisa diikuti pemula.
Bahan-bahan
- 35 kuning telur (sekitar 700 gram)
- 300 gram gula pasir
- ½ sdt vanili
- 15 gram cokelat bubuk
- 1 sdm Toffieco coklat BF
- 1 sdt Toffieco mocca super
- 75 gram tepung terigu
- 15 gram maizena
- 3 gram baking powder
- 50 gram Hollman butter
- 200 gram roombutter
- 50 gram margarin
- 1 sdm Toffieco bakar
- 1 sdm susu kental manis
- Aroma nanas
- 3 loyang 24×24×3 cm
Cara Membuat
- Kocok telur, gula, dan vanili hingga mengembang selama 10-15 menit.
- Ayak tepung terigu, maizena, dan baking powder.
- Kocok butter, roombutter, margarin, Toffieco bakar, dan susu kental manis hingga lembut.
- Campurkan adonan telur dengan campuran butter secara perlahan. Tambahkan bahan kering.
- Ambil 475 gram adonan, beri cokelat bubuk dan perisa mocca, lalu tuang ke satu loyang.
- Bagi sisa adonan menjadi dua bagian untuk dua loyang lainnya.
- Oles loyang dengan margarin, taburi terigu, tambahkan kenari di atasnya, lalu panggang pada 180°C.
- Dinginkan kue selama dua jam.
- Susun lapisan kuning-cokelat-kuning dan beri selai di antaranya.
Rekomendasi Toko Spiku Populer di Surabaya
Tak sempat membuat spiku sendiri di rumah? Tenang, Surabaya memiliki sederet toko spiku legendaris dan populer yang dikenal akan kelembutan tekstur serta aroma butter yang khas. Deretan tempat ini bisa menjadi pilihan praktis sekaligus istimewa untuk dijadikan hadiah manis di momen Hari Ibu.
- Spikoe Resep Kuno: Jalan Rungkut Madya Nomor 41, Rungkut Kidul, Surabaya
- Klasist Spiku: Jalan Royal Residence B9 Nomor 101, Lakarsantri, Surabaya
- Dneven Spiku: Ciputra World, Dukuhpakis, Surabaya
- Lapis Kukus Pahlawan: Jalan Genteng Besar Nomor 77, Genteng, Surabaya
- Spikoe Livana Mulyosari: Jalan Raya Mulyosari Nomor 1, Mulyorejo, Surabaya
Dengan cita rasa yang klasik dan makna historis yang kuat, kue spiku menjadi pilihan ideal sebagai hadiah Hari Ibu. Tidak hanya lezat, tetapi juga penuh simbol kehangatan keluarga. Memberikan spiku pada momen spesial ini bisa menjadi cara sederhana namun berarti untuk menunjukkan cinta kepada sosok ibu.
Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
Simak Video "KuTips: Resep Kue Keranjang Cheese Bread Roll, Wajib Coba!"
(ihc/irb)