Sekertaris Jendral (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto meminta para kader partai untuk memaknai dan belajar kekuatan sejarah, seperti di Surabaya. Hal itu disampaikan usai membuka Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Jawa Timur di Hotel Shangri-La Surabaya.
Menurut Hasto, momen Konferda dan Konfercab menjadikan kader harus belajar dari kekuatan sejarah. Apalagi di Jawa Timur yang sarat akan sejarah perjuangan panjang.
"Di Jawa Timur ini menceritakan lima peristiwa yang sangat penting sejarah kerajaan Nusantara Majapahit kemudian bagaimana Bung Karno lahir menggembleng secara ideologis, pemikiran, ide gagasan dari Jawa Timur. Kemudian Republik ini bisa kokoh berdiri karena juga pengorbanan yang sangat patriotik melalui peristiwa 10 November 1945," kata Hasto, Sabtu (20/12/2025)
Hasto juga meminta kader untuk belajar kekuatan sejarah PDI Perjuangan di Jatim. Sebab ada banyak peristiwa yang membuat PDI Perjuangan bisa menjadi partai kuat.
"Dan kemudian Ibu Mega secara de facto menjadi ketua umum PDI menghadapi rezim yang otoriter pada tahun '93 di Sukolilo. Kemudian juga kekuatan arus bawah yang ditandai dengan adanya Pandegiling," jelasnya.
Baginya, semangat perjuangan itu harus dimaknai dan dimiliki setiap kader untuk menjadi lebih kuat. Para kader juga diminta turun ke bawah sebagai jati diri PDI Perjuangan.
"Seluruh spirit juang itulah yang harus dimiliki oleh seluruh kader-kader partai. Sehingga dengan konfercab dan konferda ini kami melakukan kritik dan autokritik bahwa fighting spirit tidak masuk zona nyaman, turun ke bawah itu adalah jati diri dari PDI Perjuangan," pungkasnya.
Diketahui, konferda dan Konfercab PDI Perjuangan ini diikuti oleh 38 Kabupaten/Kota di seluruh wilayah di Jawa Timur. Konferensi tersebut digelar dua hari yakni 20-21 Desember 2025.
Simak Video "Video: Kata Ganjar soal Vonis 3,5 Tahun Bui untuk Hasto"
(auh/abq)