.webp)
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya memastikan pasokan daging sapi di Kota Pahlawan dalam kondisi aman. Meski demikian, masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan harga daging sapi seiring meningkatnya permintaan.
Direktur Utama PT RPH Surabaya Perseroda Fajar Arifianto Isnugroho mengatakan, permintaan daging sapi diprediksi naik sekitar 5 persen selama masa libur Nataru, yakni pada 20-31 Desember 2025. Kebutuhan daging sapi selama periode tersebut rata-rata mencapai 700 kilogram per hari.
"Database RPH tahun 2024 menunjukkan masyarakat membeli daging segar maupun frozen pada 10 hari terakhir di penghujung tahun," kata Fajar, Jumat (19/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Ilustrasi penjual daging di Surabaya Foto: Esti Widiyana/detikJatim |
Fajar menegaskan, meski tidak setinggi lonjakan permintaan saat libur Lebaran, RPH Surabaya telah menyiapkan pasokan sapi hidup untuk mencukupi kebutuhan daging selama libur Nataru. Masyarakat diminta tidak khawatir akan kekurangan pasokan daging sapi.
Namun, di tengah pasokan yang relatif stabil, harga daging sapi saat ini mengalami kenaikan. Kenaikan harga tersebut berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.
"Daging kelas 1 yang biasanya dijual Rp110 ribu/kg sekarang naik menjadi Rp115 ribu/kg. Kenaikan harga daging disebabkan harga sapi hidup siap potong juga mengalami kenaikan," jelasnya.
Pada momen libur Nataru, Fajar menyebut jenis daging yang paling banyak diburu masyarakat antara lain daging lulur dalam atau tenderloin, daging slice medium, serta slice premium.
"Tapi kami ada super promo selama akhir Desember 2025 untuk penjualan produk olahan daging seperti bakso halus dan kasar, siomay, tahu bakso dan beef patties. Outlet RPH Surya Mart juga memberikan harga spesial untuk penjualan kikil dan iga," pungkasnya.
(irb/hil)
