.webp)
Mantan Sekretaris (Sekda) Tulungagung Tri Hariadi akhirnya buka suara terkait aksinya yang sempat mangkir saat hendak dilantik menjadi kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi (disnakertrans). Ia sengaja menghindar untuk menenangkan keluarga.
Saat ditemui di kantor Disnakertrans Tulungagung, Tri mengatakan, ketidakhadirannya dalam undangan pelantikan pada Jumat (12/12/2025 pagi dilakukan karena ingin menenangkan keluarganya.
"Jumat itu saya ke Malang untuk menenangkan ibu dan istri saya. HP memang saya matikan, rumah saya kunci," kata Tri Hariadi, Selasa (16/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya keluarga membutuhkan proses untuk bisa menerima kebijakan mutasi yang dialaminya. Pihaknya tidak ingin muncul asumsi-asumsi negatif dari keluarganya terhadap mutasi tersebut.
"Ya terus terang saya sendiri juga kaget, saya tahu mutasi itu sehari sebelumnya saat mau tugas ke Bangkalan. Apalagi ibu dan istri saya, asumsinya pasti kemana-mana, melanggar apa atau melakukan kesalahan apa," jelasnya.
Saat di Malang itulah Tri kemudian membuka HP-nya dan diketahui banyak yang menghubungi dirinya, termasuk Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo. Setelah berkomunikasi dengan keluarga, akhirnya ia kembali ke Tulungagung.
"Saya tidak ingin memperpanjang polemik ini. Alhamdulillah semua sudah klir, saya sudah dilantik dan hari ini saya sudah aktif di Disnakertrans Tulungagung," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati Tulungagung melakukan rotasi belasan pejabat tinggi pratama, salah satu yang dimutasi adalah sekretaris daerah. Dalam perkembangannya, Sekda Tri Hariadi sempat dua kali tidak menghadiri undangan pelantikan.
Akhirnya pada Senin malam Tri hadir di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa dan dilantik menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tulungagung.
Sementara itu jabatan Sekda Tulungagung sementara diisi oleh pelaksana harian (plh) Suroto yang merangkap sebagai Kepala BKPSDM. Bupati juga mengusulkan Suroto ke Gubernur Jatim untuk menjadi penjabat (pj) sekda.
(auh/abq)
