Ide Pakaian Adat Tradisional Jatim untuk Upacara Hari Guru Nasional 2025

Fadya Majida Az-Zahra - detikJatim
Senin, 24 Nov 2025 13:00 WIB
Ilustrasi Hari Guru. Simak Ide pakaian untuk upacara Hari Guru Nasional. Foto: dok iStock
Surabaya -

Upacara Hari Guru Nasional (HGN) akan dilaksanakan pada 25 November 2025 dan digelar serentak mulai dari instansi kementerian, regional, hingga sekolah. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 26521.MDM/TU.02.03/2025.

Surat tersebut memuat sejumlah ketentuan, termasuk aturan pakaian yang digunakan saat upacara berlangsung. Lantas, pakaian seperti apa yang cocok digunakan untuk memperingati HGN tahun ini? detikJatim merangkum aturan lengkap beserta ide baju Hari Guru Nasional 2025 yang bisa menjadi inspirasi.

Aturan Baju HGN 2025

Pada poin keempat dalam susunan upacara peringatan HGN 2025, Kemendikdasmen menjelaskan ketentuan mengenai pakaian yang harus dikenakan selama upacara. Aturan ini menjadi acuan bagi seluruh instansi, untuk memastikan keseragaman dan kekhidmatan dalam pelaksanaan Hari Guru Nasional 2025.

a. Undangan

  • Pejabat: Pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kepantasan.
  • Undangan Pria: Pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kepantasan.
  • Undangan Wanita: Pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kepantasan.
  • Guru: Pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kepantasan.
  • Organisasi profesi: Pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kepantasan.

b. Barisan

  • Pegawai: Pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kepantasan.
  • Peserta didik: Pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kepantasan.
  • Petugas Upacara: Sesuai ketentuan.

Ide Pakaian Adat untuk HGN 2025

detikers yang masih mencari referensi pakaian adat untuk digunakan pada upacara Hari Guru Nasional 2025 dapat mempertimbangkan berbagai pilihan busana tradisional dari berbagai daerah.

Mulai dari gaya yang sederhana hingga yang lebih formal, pakaian adat bisa menjadi cara elegan untuk menunjukkan kebanggaan budaya sekaligus memeriahkan peringatan HGN. Berikut ide pakaian tradisional Jatim untuk upacara Hari Guru Nasional 2025.

1. Busana Pesa'an Madura

Busana Pesa'an adalah pilihan yang sangat populer, khususnya bagi guru pria. Pakaian ini melambangkan ketegasan, kejujuran, dan kesederhanaan, nilai-nilai yang sangat relevan dengan profesi guru.

  • Untuk Pria: Kombinasi kaus bergaris merah putih (atau hitam putih) dengan baju luar hitam longgar, celana komprang hitam, dan sarung yang disampirkan di pinggang (sebagai simbol kerja keras). Ditambah dengan Odheng (ikat kepala khas Madura).
  • Untuk Wanita: Mengenakan kebaya velvet atau beludru berwarna cerah (seperti merah atau hijau), dipadukan dengan sarung batik Madura yang memiliki motif terang dan berani.

Pakaian tradisional Pesa'an melambangkan jiwa pekerja keras, mandiri, dan pantang menyerah-semangat yang harus ditularkan guru kepada muridnya.

2. Busana Kebaya dan Beskap Khas Mataraman

Ilustrasi Kutubaru Foto: Dok. Didiet Maulana

Mengingat wilayah Mataraman (seperti Madiun, Kediri, hingga sebagian Surabaya) memiliki pengaruh budaya Jawa Tengah yang kuat, busana ini menawarkan kesan formal dan elegan yang sangat cocok untuk acara protokoler seperti upacara.

  • Untuk Pria (Beskap): Mengenakan Beskap Landung berwarna gelap (hitam atau biru tua), dipadukan dengan jarik batik motif klasik (seperti Parang atau Sidomukti), serta blangkon gaya Mataraman/Solo.
  • Untuk Wanita (Kebaya): Mengenakan Kebaya Kutubaru berbahan beludru atau brokat, dipadukan dengan jarik batik dan sanggul sederhana.

Busana ini melambangkan kewibawaan, keagungan, dan kebijaksanaan, menunjukkan peran guru sebagai pamomong (pengayom).

3. Busana Osing Banyuwangi (Unik dan Kaya Warna)

Pj Gubernur Jatim memakai baju adat osing Foto: Istimewa

Bagi guru yang ingin menampilkan keunikan budaya paling timur di Jawa, Busana Adat Osing dari Banyuwangi menawarkan palet warna dan aksesori yang mencolok.

  • Pilihan Guru Pria: Mengenakan Jas Hitam Setengah Leher (seperti Udheng) dipadukan dengan Ikat Kepala Udheng Pacul Gowang dan sarung (sewek) motif khas Osing.
  • Pilihan Guru Wanita: Mengenakan Kebaya Kancing Shanghai atau kebaya lengan pendek yang dipadukan dengan Omprok (mahkota kecil) atau selendang warna-warni yang berani.

Busana Osing melambangkan semangat kekuatan, keterbukaan, dan kemandirian, mencerminkan karakter masyarakat Osing.

4. Busana Basofi Sudirman (Formal dan Modern)

Busana yang dipopulerkan mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman ini adalah adaptasi modern dari pakaian adat yang cocok untuk acara resmi dan upacara.

  • Pilihan Guru Pria: Mengenakan Beskap berwarna cerah (biru muda, hijau muda, atau krem) yang dipadukan dengan peci hitam, dan celana panjang senada (bukan jarik). Kesannya formal namun tetap ringan.
  • Pilihan Guru Wanita: Mengenakan Kebaya modern dengan warna cerah yang senada dengan beskap pria, dipadukan dengan selendang sederhana.

Pakaian Basofi Sudirman melambangkan semangat kemajuan, profesionalisme, dan keterbukaan terhadap modernisasi tanpa meninggalkan akar budaya.

5. Busana Adat Pesisir Tuban (Perpaduan Batik dan Islam)

Mewakili daerah pesisir utara Jawa Timur, busana Tuban dipengaruhi oleh budaya Islam yang kuat dan seni batik pesisir yang khas.

  • Pilihan Guru Pria: Mengenakan Jas Tutup atau baju koko putih panjang, dipadukan dengan Sarung Batik Tuban (motif Lok Can atau Kijing Miring) dan Peci (kopiah).
  • Pilihan Guru Wanita: Mengenakan Baju Kurung atau Kebaya yang dipadukan dengan sarung batik Tuban, lengkap dengan jilbab/kerudung yang anggun.

Busana adat pesisir Tuban melambangkan kesantunan, keislaman, dan kekayaan seni batik yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

6. Busana Ning dan Cak Surabaya (Lugas dan Dinamis)

Meskipun bukan busana adat baku Kerajaan, pakaian Ning dan Cak adalah simbol identitas Kota Surabaya yang lugas dan dinamis.

  • Pilihan Guru Pria (Cak): Mengenakan baju atasan kemeja putih (lengan panjang/pendek) dipadukan dengan Celana Hitam dan Kopiah hitam, serta Selendang Merah yang disampirkan di leher.
  • Pilihan Guru Wanita (Ning): Mengenakan Kebaya berwarna terang atau pastel, dipadukan dengan Selendang Merah dan Sanggul Modern atau penataan rambut rapi.

Pakaian tradisional Ning dan Cak Surabaya melambangkan semangat kepahlawanan, keberanian (warna merah), dan dinamisme masyarakat Surabaya yang selalu bergerak maju.

7. Busana Adat Malang (Kebaya Anggun Khas Arek Malang)

Busana adat Malang menonjolkan keanggunan namun dengan sentuhan yang lebih lugas dan modern.

  • Pilihan Guru Pria: Mengenakan Jas Tutup atau baju adat yang lebih tertutup, dipadukan dengan peci atau Udheng khas Malang.
  • Pilihan Guru Wanita: Mengenakan Kebaya Brokat atau velvet dengan warna lembut, dipadukan dengan sarung batik Malangan yang memiliki motif bunga atau buah-buahan.

Busana adat Malang melambangkan kelembutan, kesuburan, dan keramahan, menunjukkan sifat guru sebagai sosok yang hangat dan memberikan nutrisi ilmu.

Tips Mengenakan Busana Adat di Upacara

Agar penampilan tetap rapi dan nyaman selama mengikuti upacara, pastikan memilih busana adat yang tidak membatasi gerak, serta sesuai dengan ketentuan sekolah atau instansi. Berikut beberapa tips mengenakan busana adat saat upacara bendera.

  • Karena upacara bendera membutuhkan waktu berdiri lama, pastikan pakaian adat yang dipilih tidak terlalu ketat atau berat. Pilih bahan yang nyaman menyerap keringat.
  • Sebaiknya ada keseragaman tema (misalnya, semua guru pria Madura, semua guru wanita Mataraman) yang dikoordinasikan oleh panitia agar tampilan upacara terlihat harmonis.
  • Meskipun mengenakan pakaian adat, unsur kesopanan dan kerapian harus tetap dijaga, sesuai dengan norma upacara kenegaraan.
  • Perhatikan pula detail seperti kelengkapan aksesori, kerapian rambut, hingga penggunaan alas kaki yang mendukung keamanan saat berdiri lama atau melakukan kegiatan upacara lainnya.

Momen Hari Guru Nasional 2025 ini adalah waktu yang tepat bagi guru-guru di Jawa Timur untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi Duta Budaya yang mengenalkan warisan leluhur kepada generasi muda.

Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom



Simak Video "Video: Seputar Bulan Guru Nasional yang Dirayakan Selama Bulan November "

(ihc/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork