Sejarah Hari Kesehatan Nasional, Awal Perjuangan Menuju Indonesia Sehat

Mira Rachmalia - detikJatim
Selasa, 11 Nov 2025 12:15 WIB
ILUSTRASI IMUNISASI. Simak sejarah Hari Kesehatan Nasional. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Surabaya -

Setiap tanggal 12 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan kualitas hidup.

Pada tahun 2025, peringatan HKN jatuh pada Rabu 12 November 2025, dan menjadi peringatan ke-61 sejak pertama kali diselenggarakan. Tahun ini, HKN mengusung tema "Generasi Sehat, Masa Depan Hebat", yang menegaskan pentingnya kesehatan sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.

Peringatan ini bukan hanya seremonial, melainkan ajang refleksi dan edukasi bagi masyarakat agar terus menjaga pola hidup sehat, serta memperkuat sistem kesehatan nasional.

Namun, sebelum memahami makna peringatannya, menarik untuk menelusuri kembali sejarah lahirnya Hari Kesehatan Nasional yang berakar dari perjuangan bangsa melawan wabah malaria di masa awal kemerdekaan.

Sejarah Hari Kesehatan Nasional

Hari Kesehatan Nasional pertama kali diperingati pada 12 November 1964, sebagai simbol keberhasilan pemerintah Indonesia dalam memberantas wabah malaria, yang pada masa itu menjadi salah satu penyakit paling mematikan.

Pada era 1950-an, malaria menyebar luas di berbagai wilayah Indonesia dan menyebabkan sekitar 30 juta orang terinfeksi setiap tahun, dengan lebih dari 120 ribu jiwa meninggal dunia. Kondisi tersebut tentu menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan menghambat proses pembangunan bangsa yang baru merdeka.

Dilansir dari CNBC Indonesia, menurut catatan Menteri Kesehatan saat itu, Johannes Leimena, pemberantasan malaria menjadi program prioritas nasional. Pemerintah kemudian mengambil langkah strategis dengan membentuk Dinas Pembasmian Malaria pada tahun 1959.

Kemudian berubah menjadi KOPEM (Komando Operasi Pembasmian Malaria) pada 1963. Program ini dirancang agar lebih terstruktur dan menyesuaikan karakteristik lingkungan serta penyebaran penyakit di tiap daerah. Program pemberantasan malaria dilakukan dengan tiga langkah utama, yaitu sebagai berikut.

  • Penyemprotan DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroethane) ke rumah-rumah warga di wilayah rawan malaria.
  • Pemberian obat kina kepada masyarakat yang terjangkit.
  • Pengeringan rawa-rawa dan daerah genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles.

Pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan World Health Organization (WHO) dan USAID (United States Agency for International Development) untuk memperkuat upaya pemberantasan malaria. Kolaborasi ini mempercepat penyediaan obat, pelatihan tenaga lapangan, serta penggunaan teknologi penyemprotan yang lebih efektif.

Penyemprotan DDT pertama kali dilakukan secara simbolis oleh Presiden Soekarno pada 12 November 1959 di Kalasan, Yogyakarta. Tindakan simbolik tersebut menandai dimulainya gerakan nasional melawan malaria, dan menjadi tonggak sejarah bagi dunia kesehatan Indonesia.

Hanya dalam waktu lima tahun, program ini berhasil memberikan perlindungan kepada sekitar 63 juta penduduk Indonesia dari ancaman malaria. Keberhasilan besar inilah yang kemudian melahirkan penetapan tanggal 12 November sebagai Hari Kesehatan Nasional.

Makna dan Tujuan Hari Kesehatan Nasional

Sejak pertama kali diperingati pada 1964, Hari Kesehatan Nasional tidak hanya mengenang keberhasilan dalam memberantas malaria, tetapi juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.

Pemerintah dan tenaga medis mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan imunitas tubuh, serta menghindari perilaku yang berisiko bagi kesehatan.

HKN juga menjadi ajang penghargaan bagi para tenaga kesehatan, peneliti, dan relawan yang berkontribusi besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Nilai historisnya mengingatkan bahwa kesehatan adalah hasil kerja sama antara pemerintah dan rakyat, bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja.

Setelah berhasil memberantas malaria, pembangunan sektor kesehatan terus berkembang pesat. Pemerintah meluncurkan berbagai program seperti pemberantasan cacar, imunisasi dasar lengkap, program keluarga berencana, pembangunan puskesmas di desa, hingga peningkatan akses layanan kesehatan berbasis teknologi.

Seiring waktu, fokus kesehatan masyarakat juga meluas dari pencegahan penyakit menular menuju peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh, termasuk gizi seimbang, kesehatan mental, dan gaya hidup aktif.

Kini, melalui transformasi sistem kesehatan nasional, pemerintah berupaya memperkuat layanan primer dan digitalisasi kesehatan, sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses layanan medis berkualitas.

Rangkaian Kegiatan Hari Kesehatan Nasional 2025

Mengutip dari Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional ke-61, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan beragam kegiatan yang dikemas dalam empat klaster besar. Rangkaian ini bertujuan memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera sesuai tema HKN tahun ini.

Klaster 1: Aktivitas Fisik dan Kebugaran

Meliputi kegiatan Virtual Sport, Fun Walk, serta kompetisi kebugaran antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mendorong gaya hidup aktif.

Klaster 2: Pelayanan Masyarakat dan Pameran

Di dalamnya terdapat kegiatan donor darah, skrining penyakit, serta Health Innovation Festival (HAI Fest) yang menampilkan berbagai produk inovatif dan teknologi kesehatan dari pelaku industri maupun lembaga penelitian.

Klaster 3: Upacara dan Selebrasi

Puncak acara dilaksanakan dengan upacara di seluruh kantor Kementerian Kesehatan, diikuti kegiatan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan kesehatan, termasuk tenaga medis yang gugur selama pandemi Covid-19. Pada klaster ini juga diberikan penghargaan khusus bagi individu dan lembaga yang berkontribusi bagi kemajuan kesehatan nasional.

Klaster 4: Public Awareness dan Knowledge Sharing

Berisi kampanye edukatif melalui media sosial dan ruang publik seperti "30 Bercerita Hidup Sehat", yang bertujuan memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gaya hidup seimbang.

Rangkaian kegiatan ini tidak hanya berlangsung di tingkat nasional, tetapi juga dapat direplikasi di berbagai daerah dengan menyesuaikan kebutuhan dan kondisi lokal masing-masing wilayah.

Hari Kesehatan Nasional menjadi simbol semangat kolektif bangsa Indonesia dalam membangun masyarakat yang sehat, kuat, dan produktif. Tema "Generasi Sehat, Masa Depan Hebat" pada tahun 2025 menegaskan bahwa kesehatan generasi muda adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa.



Simak Video "Penerima Anugerah Komunitas Penggerak Terdepan & Adiluhung detikjatim Awards 2025"

(ihc/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork