.webp)
Polres Batu memperketat pengawasan dan mengevaluasi penggunaan storbo dan sirine. Kebijakan ini diambil sebagai tindak lanjut dari arahan Korlantas Polri atas pembekuan strobo dan sirine.
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata mengatakan bahwa akan melakukan monitoring, evaluasi jajarannya. Ia juga memastikan bahwa penggunaan strobo dan sirine untuk saat ini akan dibatasi.
Di mana untuk strobo dan sirine tetap bisa digunakan para anggota seperti biasa. Namun, penggunaan hanya khusus pengawalan untuk tingkat menteri ke atas yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Giat Patwal boleh namun Strobo dan Sirine penggunaannya selektif, hanya untuk tamu selevel menteri ke atas dalam kunjungan kerja yang bersifat formal," kata Andi kepada awak media, Rabu (24/9/2025).
"Kebijakan ini sudah saya sosialisasikan kepada seluruh jajaran Polres Batu baik satuan lalu lintas hingga polsek-polsek. Saya juga minta untuk semuanya menjalankan sesuai dengan instruksi yang diberikan," sambungnya.
Ia menegaskan bahwa penggunaan perangkat sejenis yang diutamakan saat ini hanya untuk kendaraan prioritas seperti ambulan dan pemadam kebakaran. Sedangkan untuk kendaraan umum dilarang.
Terkait dengan pengaturan kendaraan dinas miliki pemerintah daerah masuk ke dalam pengawasan Kemendagri. Namun, pihaknya tetap membangun komunikasi dengan pemerintah daerah terkait strobo dan sirine.
"Kebijakan Korlantas mengatur semua Randis Lantas Polri. Sedangkan pemerintah diatur oleh Kemendagri. Kendati demikian, tetap sesama Forkopimda perlu dikomunikasikan. Jadi saya yakin untuk pemerintah juga menyesuaikan," tandasnya.
(auh/hil)
