.webp)
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung akan menutup sementara sinkhole atau lubang di ruas jalan utama Kecamatan Sendang. Kejadian ini diduga akibat rembesan air dari selokan.
Kepala Dinas PUPR Tulungagung Dwi Hari Subagyo mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk meninjau langsung titik lokasi sinkhole di ruas jalan antarkecamatan tersebut.
"Tim kami sudah turun ke sana bersama forkopimcam, kedalaman lubang memang cukup panjang bahkan lebih dari 8 meter, belum lagi belokannya. Di bawah itu ada semacam aliran airnya," kata Dwi Hari, Jumat (28/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, berdasarkan pengamatan sementara, lubang besar itu terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya rembesan dari selokan yang ada di sekitar lokasi hingga getaran akibat kendaraan berat yang melintas.
Awalnya, Hari menduga ada kemungkinan kebocoran dari aliran PDAM, namun, setelah dilakukan beberapa kali uji coba dugaan itu tidak terbukti.
"Saat sumber PDAM ditutup, airnya tetap mengalir, berarti bukan dari PDAM. Justru saat aliran selokan dibendung ternyata airnya tidak mengalir," ujarnya.
Pihaknya menduga, terdapat beberapa titik aliran selokan yang rembes dan masuk ke dalam tanah. Kondisi tersebut mengakibatkan struktur tanah menjadi labil dan ambles.
"Kondisi ini juga diperparah dengan kondisi selokan yang banyak tertutup bangunan warga," jelasnya.
Hari menjelaskan, untuk memastikan penyebab munculnya sinkhole tersebut, seharusnya dilakukan penelitian lebih mendalam oleh ahli geologi. Namun, hal itu belum bisa dilakukan oleh PUPR akibat terkendala anggaran.
"Mungkin dari BPBD ada anggaran yang lebih fleksibel itu bisa dilakukan. Bisa juga dari Bappeda atau Brida (Badan Riset Daerah) Tulungagung," jelasnya.
Untuk langkah sementara, Dinas PUPR Tulungagung akan segera melakukan penutupan lubang tersebut. Pascapenutupan, pihaknya akan melakukan pengamatan secara berkala, guna mendeteksi ada tidaknya dampak lanjutan.
"Kami isi dengan material berupa batu gebal, ijuk dan segala macam, ditutup. Sama kita amati lebih lanjut," kata Hari.
(irb/hil)
