24 Oktober diperingati sebagai Hari Polio Sedunia. Peringatan ini sekaligus menjadi saksi histori global dalam menghilangkan penyakit ini. Polio atau poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan virus polio.
Meskipun penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan kematian, upaya global untuk memberantas polio telah menunjukkan hasil signifikan. Saat ini, polio hampir dihapuskan di banyak bagian dunia berkat program vaksinasi yang luas, meskipun tantangan masih ada di beberapa negara.
Sejarah Panjang Pemberantasan Polio
Hari Polio Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Oktober, sebuah tradisi yang bermula dari penghargaan atas kontribusi ilmiah Dr Jonas Salk. Ia adalah pencipta vaksin virus polio pertama kali pada tahun 1955, tonggak penting dalam upaya menghindari wabah polio yang dahulu sangat menakutkan.
Rotary International, organisasi humanitarian yang aktif dalam program kesehatan global, memilih tanggal lahir Dr Salk sebagai momen ideal untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya vaksinasi polio.
Upaya global untuk memberantas polio dimulai pada tahun 1988 dengan diluncurkannya Global Polio Eradication Initiative (GPEI), yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Rotary International, dan CDC. Tujuan dari inisiatif ini adalah menghilangkan polio secara global.
Sejak vaksinasi diperkenalkan pada tahun 1950-an, insiden poliomielitis menurun drastis di banyak negara maju. Cekoslowakia menjadi negara pertama yang secara ilmiah menunjukkan penghapusan poliomielitis secara nasional pada tahun 1960.
Pada 1988, WHO mengumumkan GPEI dengan tujuan untuk memberantas polio di seluruh dunia. Pada saat itu, polio masih ada di lebih dari 125 negara, dan menyebabkan sekitar 1.000 anak mengalami kelumpuhan setiap hari.
Berbagai wilayah telah berhasil menghilangkan polio. Misalnya, pada tahun 1994, Amerika dinyatakan bebas dari polio setelah kasus terakhir dilaporkan di Peru. Pada 2020, seluruh wilayah Afrika juga dinyatakan bebas dari virus polio liar setelah Nigeria mencatatkan kasus terakhirnya pada 2016.
Baca juga: Tanggal Merah Bulan Oktober 2024 |
Penyakit Polio
Polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun, meskipun orang dewasa juga dapat terinfeksi. Ada tiga jenis virus polio, dan gejalanya bervariasi dari yang ringan hingga yang berat.
Polio dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin polio sangat efektif dan telah membantu memberantas penyakit ini di banyak negara. Meskipun begitu, polio masih endemik di beberapa bagian dunia, sehingga upaya imunisasi global terus dilaksanakan untuk mencegah penyebaran kembali.
1. Penyebab dan Penularan
Polio disebabkan oleh virus polio yang termasuk dalam keluarga enterovirus. Virus ini menyebar dengan mudah melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan tinja dari orang yang terinfeksi.
Virus ini sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Oleh karena itu, pemahaman tentang cara penularan sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
2. Gejala dan Dampaknya
Gejala polio bervariasi dari ringan hingga parah. Tidak semua orang yang terinfeksi menunjukkan gejala. Tetapi, jika gejala muncul, mereka dapat mencakup demam, kelelahan, sakit kepala, mual, nyeri otot, dan kaku pada leher.
Dalam kasus yang lebih parah, virus dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan paralisis, yaitu kehilangan kemampuan untuk bergerak pada salah satu atau kedua kaki, hingga kesulitan bernapas jika otot pernapasan terpengaruh.
Sekitar 1 dari 200 infeksi polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Sementara tingkat kematian pada kasus paralitik polio dapat mencapai 5 persen hingga 10 persen, terutama di antara orang dewasa.
3. Vaksinasi Cegah Polio
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah polio. Ada dua jenis vaksin yang digunakan dalam mencegah polio. Pertama adalah Vaksin Polio Oral (OPV), yang merupakan vaksin hidup yang diberikan secara oral dan efektif dalam memberikan kekebalan di masyarakat.
Kedua, Vaksin Polio Inaktif (IPV) atau vaksin suntik yang tidak mengandung virus hidup dan digunakan di banyak negara untuk mencegah polio. Program vaksinasi ini telah terbukti berhasil dalam mengurangi jumlah kasus polio secara signifikan di seluruh dunia.
Tantangan Terkini dalam Pemberantasan Polio
Meskipun kemajuan besar telah dicapai, tantangan tetap ada. Hingga saat ini, virus polio liar masih ditemukan di Afghanistan dan Pakistan, yang merupakan dua negara terakhir dengan kasus endemik. Penyebaran informasi salah mengenai vaksin juga menjadi tantangan besar dalam upaya pemberantasan polio, terutama di daerah-daerah dengan tingkat imunisasi rendah.
Polio adalah penyakit menular yang hampir sepenuhnya diberantas berkat upaya vaksinasi global. Namun, tantangan masih ada, terutama di negara-negara tertentu. Melalui komitmen berkelanjutan terhadap vaksinasi dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya imunisasi, dunia berada pada jalur untuk mengakhiri penyakit ini sepenuhnya.
Simak Video "Video: Kasus Penyakit Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia"
(ihc/irb)