4 Tips Memilih Tempat dan Waktu untuk Program Bayi Tabung

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 01 Des 2023 15:10 WIB
dr Ben dan salah seorang pasien Linda Kumalasari/Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Surabaya -

Memiliki buah hati adalah impian hampir semua pasangan. Namun tidak semua pasangan beruntung dengan langsung dikaruniai anak.

Salah satu cara untuk memiliki momongan yakni dengan mengikuti program bayi tabung atau in vitro fertilization atau IVF. Sebelum menjalani program bayi tabung, ada 4 hal yang harus diketahui.

Seperti yang disampaikan Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan, dr Benediktus Arifin MPH SpOG(K) FICS Obstetrics and Gynaecology. Berikut uraiannya.

"Pertama, cari tahu tempat IVF yang memiliki teknologi mutakhir dan paling bagus. Tujuannya mendapatkan hasil yang maksimal dong," kata dokter yang akrab disapa dr Ben di Morula IVF Surabaya, Selasa (28/11/2023).

Yang kedua, tempat IVF harus memiliki experience journey bagus untuk pasien. Pasien harus memastikan tempat IVF akan mendampingi pasien secara baik dan terus menjadi support system.

"Apakah pasien mendapatkan penanganan secara komprehensif, apakah suasana yang diciptakan juga nyaman. Karena program IVF ini sebuah perjalanan yang panjang tidak singkat. Butuh kedekatan, ketepatan, dan kepercayaan dari pasangan," jelasnya.

Ketiga, yang bisa menjadi pertimbangan adalah soal pengalaman dari tempat IVF. Menurutnya, tempat IVF yang berpengalaman menjadi poin penting untuk pasien, sebagai referensi ketika akan menjalani program bayi tabung.

Terlepas dari itu, dr Ben mengatakan program IVF tidak mengenal usia. Catatannya, selama sperma dan telur masih ada, maka IVF bisa dilakukan.

Namun semakin muda, tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Jadi yang keempat, jangan menunggu sampai paruh baya.

"Pasien saya yang paling sepuh tadi ada usia 47 tahun. Tapi, jangan beranggapan, nanti saja deh 47 tahun itu pasien saya ada yang bisa. Semakin muda, tingkat keberhasilannya semakin bagus. Dan, ini bukan hanya urusan perempuan, pria pun demikian," jelasnya.

Lebih jauh dr Ben menjelaskan pasien bisa melakukan pemeriksaan Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies (PGTA). Pemeriksaan PGTA dapat membantu pasien menganalisis kromosom embrio sebelum ditransfer ke dalam rahim.

Salah seorang pasien Linda Kumalasari mengaku menikah sejak 2015. Ada beberapa upaya yang telah ia lakukan untuk mendapatkan momongan. Mulai inseminasi hingga dua kali IVF.

"Tetap semangat dan cari tempat IVF yang memang berpengalaman," pungkasnya.



Simak Video "Kapan Perlu Ikut Program Bayi Tabung? Ini Kata Dokter"

(sun/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork