Ombak pantai selatan Jawa memakan korban jiwa. Ada sejumlah warga negara asing (WNA) peserta pertukaran pelajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang hilang diduga terseret ombak Pantai Jembatan Panjang.
Saat kejadian itu, sejumlah mahasiswa pertukaran pelajar itu mengikuti tur yang digelar FK UB. Mereka termasuk dalam rombongan 29 mahasiswa yang terdiri dari 17 WNA dan 12 WNI.
Berikut ini sejumlah fakta yang dihimpun detikJatim dari peristiwa tersebut:
1. Bermula dari Tur ke Pantai Jembatan Panjang
Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo pada Sabtu (8/7/2023) siang menyatakan WNA yang hilang itu merupakan peserta tur FK UB Pantai Jembatan Panjang berada di Desa Sumber bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Lokasinya bersebelahan dengan pantai Balekambang.
Slamet mengatakan menyebutkan bahwa para mahasiswa WNA itu terseret ombak saat sedang bermain di tepian pantai. Mereka adalah mahasiswa yang menjadi bagian dari rombongan mahasiswa UB yang turut dalam tur tersebut.
"Rombongan mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Kedokteran mengadakan tur, sekitar 29 mahasiswa. Ada 17 WNA dan 12 WNI. Mereka (WNA) dari berbagai negara, khususnya dari Eropa seperti Swiss, Prancis, Spanyol, dan beberapa negara lain," ujar Slamet.
2. Lima Orang Terseret Ombak
Petaka itu terjadi Sabtu (8/7) pagi. Dua mahasiswa asing yang terseret ombak pantai Jembatan Panjang itu bernama Jana Olivia Soland (24) asal Swiss dan Ana Brieva Ramirez (24) asal Spanyol.
Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo menjelaskan bahwa rombongan itu tiba di pantai itu pada Jumat (7/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka kemudian dijemput tour leader lalu mendirikan 10 tenda.
"Mereka menginap di pantai hingga hari Sabtu ini (8/7) sekitar pukul 08.00 WIB ada 8 orang berenang. Tidak berselang lama 2 di antaranya yang merupakan WNA terseret ombak," ujar Slamet.
Selain dua WNA itu ada 3 orang guide dari agen travel yang turut terseret ombak dan hilang saat berupaya melakukan pertolongan kepada dua WNA itu. Ketiga guide itu yakni Mande Indra, Bayu, dan M Ruspandi alias Pendik. "Ketiga orang ini mencoba untuk melakukan pertolongan, ombak besar datang dan menyeret mereka," kata Slamet.
3. Kedua Mahasiswi WNA Itu Baru 6 Hari di Kuliah Malang
Sementara itu, Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FK UB, Holipah menjelaskan, dua mahasiswa asing yang hilang terseret ombak itu baru datang ke Malang pada 3 Juli 2023 lalu. Mereka baru 6 hari kuliah di Malang.
"Dua WNA ini peserta program pertukaran pelajar yang dimulai sejak 3 Juli 2023 sampai 28 Juli 2023 mendatang. Kedatangan mereka ke pantai ini sebenarnya merupakan rangkaian program mereka dalam rangka mengenal budaya Indonesia dan mengenal tempat di Malang," ujarnya, Sabtu (8/7/2023).
Holipah sendiri tidak menyangka peristiwa ini bisa terjadi. Sebab, kegiatan menginap selama satu hari di Pantai Jembatan Panjang ini sudah sering dilakukan setiap program pertukaran pelajar dilakukan. Bahkan agen travel yang digunakan juga sama dengan tahun sebelumnya.
"Kegiatan pertukaran pelajar ini memang di bawah naungan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. Tapi untuk pengurusan memilih agen travel untuk berangkat ke pantai itu diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut," terangnya.
Kampus sudah komunikasi dengan kedutaan besar. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/fat)