.webp)
Hari Kelautan Nasional diperingati pada tanggal 2 Juli setiap tahunnya. Peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ekosistem laut di Indonesia.
Indonesia dikenal sebagai negara maritim terbesar di dunia, yang memiliki luas laut 5,8 juta km2 dengan garis panjang pantai sekitar 95.181 km.
Dengan laut yang luasnya melebihi daratan ini mendukung Indonesia secara geografis, yakni diapit oleh dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Serta dua samudra yakni Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Jenis Dermaga yang Perlu Kamu Tahu! |
Sehingga tak heran potensi Indonesia sebagai biodiversitas sumber daya hayati melimpah dari kekayaan laut. Untuk mengingatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut Indonesia, maka hadirlah Hari Kelautan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Juli.
Hari Kelautan Nasional diharapkan mampu meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat Indonesia, guna menjaga kelestarian alam. Termasuk di lautan agar tidak rusak atau tercemar.
Mengutip data yang dikeluarkan komunitas yang berfokus menangani masalah kelautan Indonesia, Divers Clean Action, 63 persen laut Indonesia tercemar terutama oleh sampah plastik pada tahun 2019.
Sampah-sampah ini didominasi barang-barang sisa dari perilaku konsumtif yang terdiri dari gelas plastik, sendok plastik, sedotan plastik dan kantong kresek.
Selain itu, mengutip buku Pengantar Ekonomi Mikro oleh Rafki R.S (2022), kerusakan laut juga disebabkan aktivitas perikanan deskruktif seperti penggunaan bahan peracun dan bahan peledak. Sehingga semakin banyak ekosistem laut yang rusak akibat ulah manusia.
Hari Kelautan Nasional inilah yang menjadi momen untuk senantiasa mengingatkan kita dalam menjaga dan melestarikan lautan.
Cara Memperingati Hari Kelautan Nasional:
Sebagai upaya dalam melestarikan dan menjaga laut, berikut ini beberapa cara memperingati Hari Kelautan Nasional yang bisa detikers lakukan:
- Tidak membuang sampah secara sembarangan di sungai dan di laut.
- Tidak memelihara biota laut yang dilindungi.
- Tidak menangkap biota laut atau terumbu karang yang dilindungi.
- Menghemat pemakaian energi yang menyebabkan atmosfer semakin menipis.
- Tidak merusak ekosistem yang ada di laut seperti terumbu karang.
- Menangkap ikan menggunakan perangkap yang ramah lingkungan seperti jaring, jala lempar, pukat pantai dan alat tangkap lainnya.
- Tidak menggunakan penangkap ikan yang bisa merusak ekosistem lingkungan seperti cantrang, lampara dasar, racun, atau alat peledak yang merusak.
- Turut serta kegiatan yang mendukung pelestarian ekosistem laut seperti menanam terumbu karang, menebar benih ikan, penyu, dan lain-lain.
- Menanam atau reboisasi pohon bakau.
- Mengurangi penggunaan kantong plastik atau bungkus sekali pakai, agar tidak tercemar di laut.
(sun/dte)
