Partai Gerindra dan PKB resmi 'pacaran'. Keduanya sepakat berkoalisi untuk Pemilu 2024. Sedangkan PKS dan Partai Demokrat yang sempat mesra kisahnya seperti lagu Kisah Kasih di Sekolah, mereka masih "malu dengan Semut Merah."
Kemesraan PKB dan Gerindra telah terwujud menjadi jalinan kasih melalui Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Beda halnya dengan situasi yang dialami Koalisi Semut Merah antara PKB dengan PKS yang masih harus menunggu "pacar" yang lain.
Kemesraan PKB dengan PKS dan kehadiran Demokrat dalam koalisi itu seperti cerita di lagu 'Kisah Kasih di Sekolah' ciptaan Obbie Messakh. Dalam salah satu bait lagu itu dinarasikan bagaimana sang 'aku' malu pada 'semut merah' di dinding saat sedang menunggu 'pacar'-nya.
Malu aku malu. Pada semut merah, yang berbaris di dinding, menatapku curiga, seakan penuh tanya, 'Sedang apa di sini?',
'Menanti pacar, jawabku.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan komunikasi dengan PKS tetap berjalan meski sudah ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Jazilul menjelaskan beda koalisi itu dengan Koalisi Semut Merah.
"Masih terus jalan, dengan PKS jalan sebagai bagian dari silaturahim membangun komunikasi. Karena kita berkomunikasi dengan PKS, kemudian Demokrat. Istilahnya belum sampai titik final. Jadi kita akan tetap membangun komunikasi," kata Jazilul di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/7).
Jazilul mengatakan meski PKB telah berkoalisi dengan Gerindra, Koalisi Semut Merah dengan PKS tetap berjalan. Ia menepis anggapan bahwa PKB bermain di dua kaki.
"Bukan berdiri di dua kaki. Jadi Koalisi Semut Merah itu suatu gagasan yang dibangun bersama PKS untuk mencari teman koalisi. Nah, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya itu adalah bagian yang lain Gerindra. Dicocokkan lah ininya: 'Kebangkitan' dan 'Indonesia Raya'. Tapi dengan Gerindra pun masih membuka komunikasi dengan partai yang lain. Membuka kerja sama," katanya.
Menurutnya, dua koalisi itu tidak bisa dileburkan jadi satu. Meski begitu ia mengatakan dua koalisi sama-sama memiliki tujuan untuk menang.
"Kalau saya pribadi sih tidak bisa meleburnya. Tapi kalau keinginan menang secara bersama-sama, kemudian menemukan titik temunya, saya yakin. Karena semua yang berkoalisi itu inginnya menang. Secara praktis, ya. Tapi kan ada proses komunikasi pada ujungnya," katanya.
Ketika ditanya perihal kecondongan, Jazilul mengatakan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dinilai lebih praktis. Sedangkan Koalisi Semut Merah, dia menyebut masih membutuhkan satu partai lagi.
"Beda, antara 'pacaran' politik sama 'pacaran' ini kan beda. Kalau dengan Gerindra lebih praktis karena dua partai sudah cukup. Jadi sudah 23 persen. Tapi kalau Semut Merah ini masih berdua ke mana-mana tidak cukup, jadi butuh satu partai lagi. Makanya kita bangun komunikasi dengan Demokrat," katanya.
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya
Kepastian tentang Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya itu dinyatakan oleh para elite 2 partai yang sedang mesra itu setelah pertemuan di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/6) lalu.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebut pertemuan hari itu untuk mengakrabkan pengurus tiap partai di tingkat provinsi.
Gerindra dan PKB menegaskan mereka memang sedang pacaran. Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
            
            
            
            
            (dpe/dte)