.webp)
Sekretaris Dinas Sosial Kota Batu Adiem Imam Santoso menyebutkan, sebanyak 14 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) terjaring dalam operasi itu.
"Dari operasi gabungan di empat titik kemarin, ada 14 PMKS yang terjaring. Jika dulu kita menyebut gelandangan, pengemis, sekarang PMKS," kata Adiem kepada detikJatim, Kamis (28/4/2022).
Adiem lalu merinci, ke-14 PMKS yang terjaring razia terdiri dari dua pengemis wanita, empat anak punk, enam pengamen, dan dua pengemis pria.
"Dari jumlah itu, hanya dua yang berasal dari Kota Batu. Lainnya warga luar Batu yang diduga sengaja datang untuk mengemis dan mengamen," tuturnya.
Belasan PMKS terjaring operasi ini kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pemeriksaan.
 Jelang Lebaran, belasan PMKS terjaring operasi gabungan di Kota Batu. Foto: dok Dinsos Kota Batu |
"Setelah kami amankan, kami bawa ke Markas Satpol PP untuk dilakukan identifikasi dan pemeriksaan," tegasnya.
Dari hasil pemeriksaan itulah diputuskan bahwa 8 orang di antaranya dipulangkan Dinsos Kota Batu ke tempat asal masing-masing.
Beberapa di antaranya ke Blitar, Kediri, dan Pasuruan. Sebelumnya, mereka diminta membersihkan diri dan menjalani pemeriksaan oleh Dinkes Kota Batu.
"Dari 14 PMKS, delapan kami pulangkan ke tempat asal. Ada yang dijemput keluarga. Karena kami (Dinsos) tak memiliki shelter penampungan," imbuhnya.
Adiem mengungkapkan, operasi gabungan ini adalah upaya menciptakan Kamtibmas menjelang Lebaran 1443 Hijriyah.
Razia itu dilakukan karena Kota Batu diprediksi akan menjadi tempat tujuan wisata saat libur Lebaran.
"Kita tahu Kota Batu merupakan kota tujuan wisata. Banyak yang berlibur ke sini, dan kami ingin ciptakan kondisi yang nyaman dan aman bagi wisatawan," ujarnya.
(dpe/fat)
